“Orang tua itu merupakan role model untuk anak-anaknya dalam penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)”
— Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Aceh, Sulasmi —
Orang tua merupakan satu-satunya orang yang paling sering berinteraksi dengan anak. Karena itu, orang tua memiliki peran krusial dalam membentuk kepribadian dan perkembangan anak-anak mereka.
Sebagai tokoh penting dalam kehidupan anak, orang tua tidak hanya bertanggung jawab untuk memberikan kasih sayang dan perawatan, tetapi juga berperan sebagai role model dalam sehari-hari.
Perilaku, sikap, dan nilai-nilai yang ditunjukkan oleh orang tua secara langsung mempengaruhi bagaimana anak-anak mengembangkan diri mereka sendiri. Termasuk, membiasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) akan ditiru oleh anak.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Aceh, Sulasmi, kepada Waspadaaceh.com, Selasa (19/12/2023), menyebutkan dalam penerapan PHBS untuk anak-anak sebenarnya sangat mudah asalkan orangtua mau membiasakan pola hidup bersih dan sehat sejak dini.
“Orang tua itu merupakan role model untuk anak-anaknya. Kalau orang tua tidak membiasakan anak-anaknya membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat maka anaknya juga akan ikut,” jelas Sulasmi di ruang kerjanya.
Jika kebiasaan buruk, seperti orang tua yang tidak memakai sandal, tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, terus membiasakan merokok, ini akan ditiru oleh sang anak. Kebalikannya, jika orang tua membiasakan hal-hal positif maka anak juga akan menirunya.
“Jadi orangtua itu merupakan role model untuk anak-anaknya dalam penerapan PHBS di Aceh,” jelasnya.
Karena itu, dia mengajak kepada orang tua yang ada di Aceh untuk memiliki kesadaran dalam menerapkan PHBS dalam sehari-hari. Mulai dari bangun pagi hingga tidur lagi.
“Pas anak baru bangun tidur ajak membersihkan tempat tidur dan lingkungan sekitar. Kemudian, mau makan harus cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, olahraga yang rutin dan kegiatan lainnya yang menunjang kesehatan sang anak,” jelasnya.
Dengan begitu, kata Sulasmi, apa yang diajarkan kepada anak-anak terkait PHBS akan melekat pada diri anak dan bahkan menjadi kebiasaan sang anak. Sehingga
tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadaran yang menjadi awal dari kontribusi individu-individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari-hari yang bersih dan sehat dapat tercapai.
“Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan,” jelasnya.
PHBS Mulai Pada Diri Anak
Salah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Banda Aceh, Fitri, mengatakan untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan anak harus dimulai dari dasar. Misalnya, dengan memperhatikan kebersihan pakaian dan tubuh si anak.
Ketika sudah bersih badan dan pakaian baru beralih ke lingkungan. Nah di lingkungan juga demikian, harus yang berdekatan dan langsung menyentuh sang anak.
“Misal, habis menggunakan toilet, anak-anak usia dini bisa mulai diajari untuk membersihkan diri setelah buang air kecil dan buang air besar,” jelasnya.
Begitu juga, anak-anak perlu diajari untuk menanam. Setelahnya, anak-anak harus mencuci tangan.
“Orang tua bisa mengajari anak untuk membuang sampah ke tempatnya, membereskan mainan, memasukkan baju kotor ke keranjang cucian,” sebutnya
Dia menyadari bahwa untuk menerapkan PHBS kepada anak tidaklah mudah, akan tetapi harus mencontohkan langsung kepada anak. Kendati demikian, dia tidak bisa mempungkiri mengajarkan anak perempuan untuk PHBS lebih mudah dibandingkan anak laki-laki.
“Yang namanya anak laki-laki kan lebih bebas ya, dari pada anak perempuan. Makanya PHBS itu lebih mudah diterapkan kepada anak perempuan,” tutupnya. (Adv)