Banda Aceh (Waspada Aceh) – Reformasi birokrasi berbagai lini sudah digaungkan pemerintah sejak beberapa tahun silam di berbagai sektor, namun masih tetap saja terdengar adanya praktik nepotisme, seperti laporan yang diterima ombudsman ketika melakukan penelusuran dan pertemuan dengan pihak-pihak terkait di Kota Banda Aceh.
“Menarik ini, jadi temuan ini kita dapati saat bertemu dengan Ketua DPRK Banda Aceh dan pimpinan DPRK lain saat itu. Nepotisme pegawai itu dimulai dari kakek sampai cucu. Itu terjadi di PDAM Tirta Daroy,” kata Plt Kepala Ombudsman Aceh, Abyadi Siregar. kepada wartawan, Minggu (17/4/2022).
Abyadi menilai PDAM Tirta Daroy berstatus perusahaan daerah dan masih bagian dari Pemko Banda Aceh. Struktur pengawas perusahaan daerah biasanya adalah Sekda Kota dan Kepala Bagian Perekonomian.
“Kita heran, saat ketemu Ketua DPRK kemarin. Kenapa untuk instalasi harus melalui Dinas PUPR Banda Aceh, bukan dilakukan secara mandiri oleh PDAM. Itu informasi awal yang saya terima dari Ketua DPRK,” ujarnya.
Dia lalu membandingkan beberapa wilayah di Banda Aceh yang belum lancar suplai air bersihnya, antara lain Ulee Lheue, Lingke dan kawasan Makam Pahlawan. Pelayanan tidak akan maksimal jika nepotisme sangat kuat ditambah ego sektoral instansi.
“Yang terdampak, pelayanan publik. Itu semua sebab akibatnya. Kita coba akan telusuri ini, termasuk yang terbaru nepotisme pegawai ini. Saya terkejut, nepotisme masih kentara terjadi. Cukup disayangkan. Padahal semua sudah jamannya transparansi dan reformasi birokrasi,” ungkapnya.
Abyadi bahkan terheran-heran dengan praktik nepotisme tersebut, dan pihaknya sangat menyayangkan. Nepotisme itu diduga terjadi di PDAM, bagaikan sebuah perusahaan keluarga, bagaimana dengan pengawasannya?
“Saya bingung dan heran, bagaimana pengawasannya. Di situkan ada peran Pemko Banda Aceh. Ini akan kita telusuri segera termasuk dampaknya ke pelayanan publik yaitu distribusi air bersihnya,” tegas mantan wartawan harian ekonomi di Medan ini.
Sebelumnya, adanya laporan praktik nepotisme itu diperoleh ombudsman dari Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar berdasarkan penelusuran para wakil rakyat di Banda Aceh. Temuan itu juga diamini oleh Wakil Ketua DPRK lainnya yang mendampingi Ketua DPRK saat menerima kunjungan Plt Kepala Ombudsman Aceh, Abyadi Siregar dan tim di kantor DPRK Banda Aceh, Kamis (14/4/2022).
Praktik nepotisme di PDAM Tirta Daroy itu disebut-sebut sudah berlangsung puluhan tahun sejak kakek, hingga cucu. Praktiknya adalah dalam rekrutmen pegawai yang berlangsung secara turun temurun berkepanjangan.
Penjelasan Dirut PDAMÂ
Dirut PDAM Tirta Daroy Banda Aceh, Novizal Aiyub, yang dikonfirmasi Waspadaaceh.com, Minggu (17/4/2022), membenarkan sekaligus menjelaskan praktik nepotisme yang dimaksud.
Novizal bahkan menuturkan baru akan memulai sistem penerimaan terbuka (open recruitment) dalam beberapa waktu kedepan. “Di mana? Bukannya di mana-mana ada seperti itu,” jawab Novizal mengeni praktik nepotisme ada di berbagai institusi lain.
Saat ditanya ulang, institusi mana lagi yang melakukan nepotisme, dia hanya menjawab, “Kan bisa dicek juga seperti dicek ke Tirta Daroy,” tuturnya.
Dia kemudian mengakui ada beberapa karyawan yang bersaudara bekerja di sana. Namun, saat ditanya mengenai praktik nepotisme dari kakek-cucu bukan hanya beberapa namun banyak karyawan, dia tidak menjawab secara gamblang.
“Ada beberapa karyawan yang memang bersaudara tapi bukan berarti nepotisme. Kalau bapaknya polisi lalu anaknya polisi juga kan belum tentu nepotisme,” ungkapnya.
Lalu, saat ditanya mengenai tidak adakah sistem penerimaan karyawan terbuka dan transparan seperti seleksi CPNS, dia menjawab baru akan menyiapkan sistem tersebut.
“Sekarang kita pelan-pelan mulai dengan cara ini. Tapi yang sudah terlanjur jadi karyawan kan tidak mungkin kita keluarkan,” tutupnya. (sulaiman achmad)