Jumat, Mei 3, 2024
Google search engine
BerandaInforial Pemerintah AcehNova Berharap, Kereta Api Aceh - Besitang Masuk Proyek Stategis Nasional

Nova Berharap, Kereta Api Aceh – Besitang Masuk Proyek Stategis Nasional

Jakarta — Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengharapkan dukungan Kementerian Perhubungan agar pembangunan kereta api Aceh – Besitang, Sumatera Utara, masuk dalam Proyek Stategis Nasional (PSN).

Mengingat beberapa kendala pembangunan segmen dua lintas Sungai Liput – Langsa, seperti untuk anggaran pembebasan lahan yang belum tersedia, kata Nova Iriansyah di ruang rapat kantor Kemenhub di Jakarta, Jumat (24/1/2020). Nova bertemu Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, untuk membicarakan proyek tersebut.

“Kita mengharapkan adanya dukungan berupa surat komitmen Menteri Perhubungan terkait pengusulan PSN tersebut, serta dukungan dari Komisi V DPR RI khususnya mereka dari Dapil Aceh,” lanjut Nova.

Nova juga ingin memastikan tersedianya dana untuk pembebasan lahan Sungai Liput tahun anggaran 2020, sehingga proses pembangunan perkeretaapian Trans Sumatera Wilayah Aceh tersebut dapat berjalan lancar.

Pengerjaan proyek pembangunan jalur rel kereta api Trans Sumatera, segmen 1 Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sampai kawasan Sungai Liput Kabupaten Aceh Tamiang, dilaporkan hampir selesai. Pembangunan tahap pertama sepanjang 35 kilometer yang dimulai tahun 2017 itu diperkirakan akan selesai pada tahun ini.

Pada pembangunan tahap pertama ini, petugas pengerjaan mengalami kendala pembebasan lahan yang seharusnya merupakan rute lama milik PT. Kereta Api Indonesia. Kendala itu dikhawatirkan juga akan terjadi pada pembangunan segmen dua lanjutan jalur menuju ke Kota Langsa.

Untuk mengantisipasi itu, Plt Gubernur telah menyurati Presiden Jokowi, agar menjadikan pembangunan jalur kereta api tersebut masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Kerja I Provinsi Aceh dan Wilayah Kerja II Provinsi Sumatera Utara sebagai instansi wilayah kerja pembangunan, tengah menunggu Keputusan Presiden (Keppres) terkait masuknya pembangunan tersebut sebagai salah satu proyek dalam kawasan Proyek Strategis Nasional.

“Semua persyaratan teknis yang dibutuhkan agar pembangunan kereta api ini bisa masuk ke PSN sudah disiapkan dan diantarkan ke Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP),” kata Nova.

Untuk itu, pemerintah Aceh sangat mengharapkan adanya dukungan berupa surat komitmen Menteri Perhubungan terkait pengusulan PSN tersebut.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan secara prinsip, pihaknya tengah melakukan persiapan untuk pelaksanaan pembangunan kereta api tersebut.

Selain itu, kata Menteri Budi Karya, terkait anggaran pembangunan tahap dua segmen Lintas Sungai Liput -Langsa juga telah tersedia. Pembangunan segmen dua yaitu sepanjang 45 Km spur. Rencana pelaksanaan dengan pembiayaan Tahun Anggaran Multiyears 2020 – 2022 dengan rencana pagu anggaran Rp2,8 triliun. Sementara lahan yang perlu pembebasan yaitu sepanjang 42 Km.

Anggaran pembangunan tahap dua ini lebih besar dari kontrak multi years tahun 2017 – 2020 yang pagu anggarannya Rp1.3 triliun. Pada tahap pertama pembangunan spur dilakukan sepanjang 34 kilometer. Hanya saja, pembangunan tahap 1 dengan status lahan menggunakan jalur eksisting (bekas lahan PT.KAI) kecuali pada seksi Sungai Liput yang 3 kilometer lahannya masih harus dibebaskan.

Anggota DPR RI Komisi V, Ruslan Daud, yang juga ikut pada pertemuan itu, mengatakan pertemuan dengan Menteri Budi Karya merupakan langkah konkrit agar pembangunan kereta api lanjutan segmen dua tersebut dapat segera terealisasi serta masuk sebagai salah satu proyek PSN.

“Pertemuan dengan Bapak Menteri hari ini merupakan upaya untuk mempercepat pembangunan kereta api di Aceh sehingga dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat secepat mungkin,” ujar Ruslan. ***

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER