Jumat, Oktober 18, 2024
BerandaAcehMotor Listrik Kian Populer di Aceh

Motor Listrik Kian Populer di Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kendaraan listrik khususnya sepeda motor listrik di Provinsi Aceh kian populer di kalangan masyarakat. Motor listrik menjadi salah satu kendaraan paling diminati karena lebih murah daripada mobil listrik.

Sepeda motor listrik tersedia aneka jenis dengan harga berbeda-beda hingga harga paling murah. Tren penggunaan kendaraan listrik ini menjadi salah satu kampanye PLN mendukung program pemerintah untuk mengurangi polusi dari bahan bakar kendaraan berbasis fosil dengan energi baru terbarukan.

Masyarakat juga lebih nyaman dengan motor listrik saat ini dari pada penggunaan motor berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM), apalagi perawatannya juga lebih mudah dan hemat. “Motor listrik lebih hemat dan lebih nyaman, suara mesin tidak bising dan tidak ada kenalpot, jadi tidak ada pembuangan bekas pembakaran. Lebih nyaman,” kata Rizki Syahputra, pengguna motor listrik.

Rizki mengungkapkan apalagi saat ini adanya program subsidi motor listrik untuk pembelian baru. Jadi, konsumen cukup ke dealer motor listrik membayar booking fee, sambil menunggu berkasnya diproses untuk mendapatkan subsidi.

“Ada program itu kemarin ditawari dealer. Konsumen baru bayar booking fee, kalau pengajuan subsidi disetujui, lakukan pelunasan motor listriknya. Subsidinya sekitar Rp7 juta per unit. Sangat terbantu dan motor listrik jadi lebih terjangkau,” ujarnya.

Mengingat, tingginya animo masyarakat Aceh untuk menggunakan kendaraan listrik mendorong PLN Unit Induk Distribusi Aceh untuk menambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada beberapa kabupaten/kota di Aceh.

PLN juga memberikan kemudahan pemasangan baru bagi pengguna mobil listrik. Saat ini telah tersedia 267 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU ) di 195 lokasi di seluruh indonesia.

Setelah adanya SPKLU pertama di Banda Aceh, kedepannya PLN UID Aceh akan membangun SPKLU pada beberapa titik di provinsi Aceh seiring dengan tingginya minat dan antusias masyarakat Aceh menggunakan mobil listrik.

General Manager PLN UID Aceh Parulian Noviandri menjelaskan animo masyarakat beralih ke mobil listrik disebabkan faktor efisiensi pada biaya serta kesadaran untuk lebih ramah lingkungan.

“Tingginya animo masyarakat ini, maka tahun ini kita merencanakan penambahan SPKLU di Lhokseumawe dan Langsa,” ujarnya.

Tambah SPKLU di Sigli

PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh menambah satu unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di PLN UP3 Sigli dalam rangka mendukung penguatan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya.

“Kehadiran kendaraan listrik dan SPKLU akan mampu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak atau energi fosil yang makin hari kian terbatas kesediaannya,” kata General Manager PLN UID Aceh Parulian Noviandri di Banda Aceh, akhir bulan lalu.

Ia menjelaskan tren kendaraan listrik semakin populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kendaraan listrik dianggap sebagai solusi untuk mengurangi polusi dan emisi gas rumah kaca, serta kebutuhan energi fosil yang semakin menipis.

Menurut dia proses transisi energi di Aceh saat ini juga telah dimulai seiring peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di PT. PLN (Persero) UID Wilayah Aceh pada 31 Maret 2022.

Ia mengatakan dengan tingginya animo masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik di Provinsi Aceh, PLN juga akan menambah SPKLU di beberapa Kabupaten di Aceh, salah satunya yang telah tersedia di Sigli, ibukota Kabupaten Pidie.

Dia menambahkan penyediaan SPKLU ini menjadi bukti komitmen PLN untuk mendukung transisi dari kendaraan berbasis fosil ke kendaraan listrik di Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya serta sebagai bentuk mengajak masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER