Meulaboh (Waspada Aceh) – Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, sejak Senin (3/9/2018) sudah berangsur normal kembali, setelah berakhirnya aksi mogok kerja sebagian besar tenaga medis dari tenaga harian lepas (THL).
Meski diwarnai ketidak-puasan sebagian perwakilan tenaga honorer dalam musyawarah yang digelar Senin siang, antara petugas medis dengan manajemen rumah sakit, namun sebagian besar tenaga kontrak ini memilih untuk mengakhiri mogok dan melanjutkan kerja seperti biasa.
Sebelumnya para pekerja medis ini meminta manajemen memberikan biaya jasa medis, pekerja juga menolak pemberian upah jerih payah sebesar Rp1 juta/orang/bulan.
Plt Direktur RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, Musa, yang ditanyai Waspadaaceh.com, Senin siang, mengatakan, berdasarkan hasil pertemuan dengan perwakilan petugas medis, manajemen untuk sementara hanya mampu membayar upah sebesar Rp1 juta/orang/bulan.
“Sementara ini, rumah sakit cuma mampu bayar Rp1 juta/orang/bulan. Kalau lebih dari jumlah itu, kita belum mampu bayar,” katanya.
Pihaknya berharap petugas medis bersabar dan tetap melaksanakan tugas seperti biasanya, untuk melayani masyarakat yang berobat, dengan memberikan pelayanan prima.
Manajemen juga belum bisa mengambil sikap terhadap tuntutan petugas medis, lantaran Direktur RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, dr HM Furqansyah, sedang cuti menuaikan ibadah haji, tutur Musa. (b01/ded)