Sabtu, Mei 10, 2025
spot_img
BerandaMini Bus Tabrak Kawanan Kerbau, 4 Penumpang Luka-luka

Mini Bus Tabrak Kawanan Kerbau, 4 Penumpang Luka-luka

Sigli (Waspada Aceh) – Angkutan umum jenis mini bus L-300 nomor Polisi BL 1020 NB, menabrak kawanan kerbau di jalan nasional lintas Medan – Banda Aceh, persisnya di kawasan Gp Blang Raya, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, Kamis dinihari tadi (17/10/2019), mengakibatkan empat orang luka-luka.

Dua ekor kerbau yang ditabrak, terkapar di badan jalan dan mati. Sedangkan kondisi badan mini bus naas itu ringsek berat, dan terjebur ke kali. Tapi kini minibus itu telah berhasil diangkat dari dalam kali. Sekarang posisi mini bus L-300 diamankan di halaman kantor Satuan Polisi Lalulintas Polres Pidie.

Empat penumpang yang menderita luka-luka dalam insiden kecelakaan itu, adalah Arif Maulana, 27, pengemudi L-300 BL 1020 NB, warga Gampong Simpang Peut, Kecamatan Seuneudon, Aceh Utara, Ermiati, 40, warga Gampong Lam Ara, Kecamatan Samahani, Kabupaten Aceh Besar, Antian, 43, warga Gampong Mns Pante, Kecamatan Baktia Barat, Kabupaten Aceh Utara, dan Sagriati, 38, warga Gampong Batoh, Kec Lueng Bata, Kota Banda Aceh.

“Semua penumpang termasuk supir yang menjadi korban dalam kecelakaan ini telah kita evakusi ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis. Mereka menderita luka-luka,” kata Kasat Lantas Polres Pidie AKP Hendra Marlan, melalui Kanit Laka Ipda Azwar Efendi.

Dijelaskannya, peristiwa itu terjadi saat secara tiba-tiba. Saat itu bus L-300 BL 1020 NB sedang melaju dari arah Medan menuju Kota Banda Aceh, dengen kecepatan tinggi. Setiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), tiba- tiba kawanan kerbau menyeberang jalan, sehingga pengemudi L-300 itu panik dan menabrak kawanan hewan ternak tersebut.

Akibat kejadian tersebut pengemudi mengalami luka robek di bagian pelipis dan para penumpangnya menderita luka ringan. Mereka semua telah dirujuk ke RSU Tgk Chik Ditiro, Sigli,” jelasnya.

Pemkab Pidie Lemah

Ibrahim, 45, warga Pidie mengutuk keras para pemilik ternak yang tidak menjaga dan merawat hewan ternaknya dengan baik, sehingga membuat celaka masyarakat pengguna jalan umum. Begitupun dia mengkritik Pemkab Pidie lemah dalam menjalankan qanun ternak di daerahnya.

Menurut dia, diakui atau tidak pada hakikatnya para pemilik ternak itu sadar bahwa bila hewan ternaknya itu dilepas akan berdampak buruk, bukan saja pada orang lain tetapi juga pada pemilik ternak itu sendiri. Kondisi ini kata dia disebabkan karena para pemilik ternak itu malas merawat dan memberi makan hewan-hewan ternaknya sehingga hewan ternak itu mencari makan sendiri dengan bebas.

Mustafa, warga Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, mengatakan, jalan provinsi lintas Kembang Tanjong-Kota Sigli, menjadi salah satu contoh masih banyaknya hewan ternak berkeliaran di jalan raya, dan mengancam keselamatan pengguna jalan.

“Kami paling sering dapatkan hewan ternak berkeliaran di jalan raya, ini sudah jadi pemandangan setiap hari yang bisa mengancama nyawa kami,” kata Mustafa. (b10)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER