Banda Aceh (Waspada Aceh) – Miftahul Jannah, atlet judo Indonesia yang gagal tampil di Asian Para Games 2018, menjadi bintang di Kejurnas Catur ke 47 di Banda Aceh, Senin (15/10/2018).
Gadis yang bersikukuh dengan prinsipnya tidak mau melepaskan jilbab, saat mengikuti Asian Para Games, walau harus terkena diskualifikasi, ternyata mampu bermain catur kilat melawan peraih perak U 17 B di Kejurnas ke 47 tersebut.
Dalam peragaan catur kilat, Senin malam itu, saat penutupan Kejurnas Catur ke 47, di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Miftahul Jannah, atlet Judo ini “berperang” dengan Klarisa Salsabila, atlet peraih medali perunggu Kejurnas Catur untuk katagori U 17 tahun.
Peragaan catur kilat yang disaksikan mayoritas penggemar kuda dan benteng ini, Miftahul Jannah terlihat tidak terlalu cangung dalam memindah bidak di petak 64 itu. Walau lawan yang dihadapinya merupakan peraih perak Kejurnas, Mifhahul tetap mampu mengimbanginya.
Panitia memberikan dipsensasi waktu untuk Miftah 10 menit, sementara Klarisa Salsabila, mahasiswi yang baru masuk Unsyiah jurusan kimia ini, mempergunakan waktu normal 5 menit. Pertarungan kedua pecatur dengan latar belakang berbeda di dunia olah raga ini, menjadi agenda menarik pada penutupan event Kejurnas Catur.
Ketua Pengprov Percasi Aceh, Aldin NL, mengatakan, Miftah telah menyatakan akan memulai berlatih catur, dan meninggalkan olahraga sebelumnya, agar nantinya dia bisa bertanding dalam event-event nasional dan internasional dengan tetap mengenakan jilbab.
Miftah, walau gagal bertadning pada Asian Para Games, mendapat berbagai bonus dan penghargaan. Bukan hanya paket umroh, tapi juga beasiswa sampai selesai pendidikn perguruan tinggi.
Sementara itu pihak Bank Aceh memberikan hadiah uang tunai senilai Rp75 juta, serta sejumlah penghargaan lainya bagi Miftah. (b32)
