Sabtu, Mei 4, 2024
Google search engine
BerandaAcehMenuju Puncak Kejayaan Bridge Aceh Hingga Persiapan PON Aceh-Sumut 2024

Menuju Puncak Kejayaan Bridge Aceh Hingga Persiapan PON Aceh-Sumut 2024

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dalam dunia olahraga Bridge, Aceh mencetak sejarah merebut dua medali emas dan 1 medali perak di Kejurnas Bridge ke 59 tahun 2023 yang berlangsung di Graha Kenten Hijau Palembang pada Juli 2023.

Bridge adalah salah satu cabang olahraga bermain dengan media kartu yang membutuhkan kejelian dalam melihat peluang maupun penyusunan strategi yang bisa mengasah otak para pemainnya.

Ketua Umum Pengurus Provinsi Gabungan Bridge Seluruh Indonesia Aceh (Pengprov Gabsi Aceh), Said Zulhasri, mengatakan tahapan persiapan dimulai sejak tahun 2022, dengan uji coba di Kejurnas Bridge ke-58 di Solo pada 25 November – 4 Desember 2022. Saat itu Aceh meraih 2 perunggu.

Persiapan terus berlanjut dengan pelatihan sentralisasi selama 5 bulan. Hingga pada Kejurnas Bridge tersebut, Aceh mengirimkan 12 atlit dan 1 official.

Atlet Putra di antaranya Said Zulhasri, M.Yusra, M.Khair Akmal Al Ghifari, Bert Polii, M.Apin Nurhalim, Mulyadi, Zulfikar. Sementara Atlet Putri yaitu Madga Lusiana, Sukiyah Tejo, Tracy Awuy, Sarce Pontoh dan Dewita S.

“Kami telah melakukan seleksi atlet dengan kriteria sudah mempunyai treck record nasional, yang nantinya akan berlaga di PON Aceh-Sumut,”jelasnya.

Said mengatakan tantangan terbesar yang dihadapi selama Kejurnas Bridge adalah melawan atlit dengan beragam tingkat skill, mulai dari pemula hingga master nasional.

“Tentunya butuh strategi yang jitu untuk mencari nomor yang kans juaranya besar, Manager tim harus jeli membaca kekuatan tim Aceh dan tim lawan dengan menyiapkan strategi-strategi yang tepat,” jelasnya.

Dalam rangka persiapan menghadapi PON Aceh-sumut 2024, Gabsi Aceh telah mempersiapkan atlit dengan pelatihan intensif, menjaga kekompakan tim, dan menjaga kebugaran tubuh.

Lanjut Said, Aceh akan mengirimkan 18 atlet (6 putra, 6 putri, 6 campuran) untuk berkompetisi di PON Aceh Sumut 2024. Tim bridge Aceh terdiri dari master daerah dan master nasional yang menjalani latihan intensif.

Mereka terus berlatih dan berencana untuk mengikuti lebih banyak tryout dalam dan luar negeri, termasuk Royal Lake Congress di Kuala Lumpur pada tanggal 9-10 September 2023. Mixteam meraih gelar Best Mixed dan menduduki peringkat 11 di nomor general pair.

Dalam kategori mix pair, berhasil meraih posisi kedua dari 54 pasangan peserta, bersaing dengan tim-tim dari Malaysia, Singapura, Australia, Indonesia, Thailand, Prancis dan Amerika Serikat.

“Kami merasa puas pasca tryout di Kuala Lumpur, mendapat pengalaman penting melawan atlet Bridge berkaliber dunia,” jelasnya.

Pada 13-15 Oktober 2023 ini, direncanakan Gabsi Aceh akan mengikuti event Bridge Internasional ‘Telkom Indonesia Open’ di Bandung. Selain itu, juga berencana untuk berpartisipasi dalam event SEABF Bridge di Singapura pada Desember 2023, yang melibatkan negara-negara ASEAN.

“Pada tahun depan, saat Pelatda sentralisasi 2024, atlet diwajibkan berlatih dengan intensitas 140 board per hari. Meskipun tidak nyaman, hal ini harus dilakukan sebagai persiapan menghadapi PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Venue Bridge Hermes Hotel Banda Aceh,”jelasnya.

Mereka juga tengah mempersiapkan fasilitas untuk mendukung perkembangan bridge di Aceh. Said juga mengatakan Pengprov GABSI ACEH tengah mempersiapkan sebuah ruangan berukuran 4 x 15 meter yang akan digunakan untuk berbagai kegiatan Bridge, termasuk sebagai sekretariat, tempat latihan, tempat pelatihan, perpustakaan dengan berbagai macam buku teori Bridge, serta mess bagi atlet Bridge yang datang dari luar Aceh. Diharapkan fasilitas ini dapat mulai digunakan pada awal bulan November 2023.

Said Zulhasri berharap kepada generasi muda Aceh yang ingin mengikuti jejak atlet di bidang bridge. Pentingnya kesiapan, baik dari segi waktu maupun materi. Bridge adalah olahraga yang membutuhkan skill dan jam terbang tinggi, dan pembinaan di bidang ini memerlukan waktu yang cukup panjang.

Pengprov Gabsi Aceh juga telah berupaya untuk mempromosikan bridge di kalangan generasi muda, bahkan dengan menyelenggarakan kursus bridge gratis.

Bridge, seperti yang dikatakan Said Zulhasri, adalah olahraga yang menuntut kecerdasan dan keterampilan.

“Itu bukan judi, melainkan sebuah permainan yang memerlukan latihan intensif dan bermain secara serius. Aceh siap untuk meraih prestasi gemilang dalam dunia bridge, Moto kami hanya orang pintar yang bermain Bridge,” tutupnya..(*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER