Kamis, April 25, 2024
Google search engine
BerandaKabar TaniMenjaga Ketahanan Pangan di Aceh Besar dengan Meningkatkan Kualitas Petani dan Ketersediaan...

Menjaga Ketahanan Pangan di Aceh Besar dengan Meningkatkan Kualitas Petani dan Ketersediaan Pupuk

”Sektor pertanian pangan harus ditingkatkan karena sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, penyedia lapangan kerja, serta sumber pendapatan masyarakat”

—Ketua DPRK Aceh Besar Iskandar Ali—

Meskipun perekonomian secara perlahan telah tergeser dari sektor pertanian ke sektor industri dan jasa, tidak dapat dipungkiri bahwa komoditas beras tetap merupakan komoditas strategis. Oleh karenanya, perhatian serius tetap harus diupayakan guna menjaga keberlangsungan produksi beras dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus mampu mengurangi ketergantungan impor.

Dalam rangka membangun ketahanan pangan yang kuat, diperlukan suatu kebijakan yang komprehensif, baik dalam hal peningkatan volume produksi, kualitas maupun proteksi harga.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Besar Iskandar Ali menyampaikan bahwa Aceh Besar merupakan salah satu daerah yang potensial untuk pertanian tanaman pangan. Bahkan Aceh Besar sebagai salah satu daerah lumbung padi yang mampu memenuhi kebutuhan gabah daerah sekitarnya, seperti Banda Aceh, Sabang dan Aceh Jaya. Hal ini sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, penyedia lapangan kerja, serta sumber pendapatan masyarakat.

“Karena itu, dengan ribuan hektare lahan potensial yang ada di Aceh Besar dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka bukan mustahil Aceh Besar akan mampu berswasembada beras,” tutur Iskandar Ali kepada Waspadaaceh.com, Jumat (12/8/2022).

Pasalnya, produksi padi Kabupaten Aceh Besar tahun 2021 dan penggunaannya serta ketersedian stok mencapai 297,189,51 ton Gabah Kering Panen (GKP), dengan luas baku sawah Kabupaten Aceh Besar seluas 25,692 hektare.

Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali, M.Si (Foto/Cut Nauval d).

Lanjutnya Iskandar Ali, di samping itu, faktor harga juga berpengaruh secara langsung terhadap potensi petani dalam membangkitkan motivasi. Tidak hanya untuk meningkatkan produksi padi tetapi juga kualitas yang semakin baik di masa mendatang.

Iskandar Ali menyampaikan bahwa pihaknya juga mendorong pemerintah dalam mengupayakan ketersediaan pupuk, antisipasi hama, dan mendorong proses tahapan sesuai dengan sistem pertanian yang baik.

Ada beberapa masukan penting yang harus dilakukan pemerintah agar prakiraan kenaikan produksi dapat diwujudkan. Pertama, pemerintah perlu memastikan ketersediaan pupuk di level petani. Kemudian penyuluhan atau pemberdayaan petani harus dilaksanakan lebih efektif, hal ini dapat meningkatkan ketahanan pangan serta kesejahteraan petani.

Pemerintah Upayakan Majukan Sektor Pertanian 

Kabupten Aceh Besar memiliki luas lahan baku sawah seluas 25 ribu hektare lebih yang tersebar di 23 kecamatan. Aceh Besar memiliki potensi di bidang pertanian terutama pada sektor pangan khususnya padi. Namun luasnya areal persawahan yang digarap para petani belum terimbangi dengan ketersediaan pupuk.

Beberapa waktu lalu Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, menemui Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di kantornya di Jakarta. Pertemuan itu dilakukan dengan agenda utama membahas sejumlah isu terkini sektor pertanian di Kabupaten Aceh Besar dalam membantu penyediaan sarana dan prasarana lainnya guna mencapai target swasembada pangan yang lebih tangguh di masa mendatang.

Terkait hal itu, Menteri Yasin Limpo berjanji akan mendukung penuh berbagai upaya memajukan sektor pertanian Aceh Besar.

ILUSTRASI. Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto saat mengecek hewan ternak. (Foto/Ist)

“Alhamdulillah, Pak Menteri menyatakan kesiapannya untuk mendukung dari segala lini. Itu terkait upaya memajukan sektor pertanian di Aceh Besar, sebagai upaya melestarikan peran Aceh Besar sebagai pendukung swasembada pangan serta tentu saja untuk mensejahterakan petani Aceh Besar,” kata Pj Bupati Iswanto dalam keterangannya usai pertemuan.

Selanjutnya dalam merealisasi janjinya, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar juga telah menerima bantuan pupuk organik cair dari Kementerian Pertanian (Kementan), sebagai salah satu solusi membantu petani di kawasan itu mengoptimalkan hasil pertanian mereka.

Jumlah pupuk cair yang disalurkan sebanyak 17 ribu liter yang diperuntukkan bagi 57 kelompok tani yang tersebar di 14 kecamatan di Aceh Besar. Bantuan itu bersumber dari dana APBN melalui aspirasi Anggota DPR RI komisi IV, M.Salim Fakhry. (Adv)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER