Minggu, Mei 5, 2024
Google search engine
BerandaBegini Kiat Bakri Siddiq Tekan Inflasi Banda Aceh

Begini Kiat Bakri Siddiq Tekan Inflasi Banda Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq memimpin rapat teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Rapat teknis tersebut akan memastikan supply and demand di Banda Aceh terjaga.

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Kota Banda Aceh, Kamis (1/9/2022) digelar di Pendopo Wali Kota atas tindak lanjut penugasan langsung yang disampaikan oleh Presiden Jokowi. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Deputi Kepala BI Perwakilan Aceh T Amir Hamzah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amir Fadhli, Achmad Fauzi dari Bulog, unsur Polresta dan SKPK terkait.

Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq mengungkapkan bahwa laju inflasi di Kota Banda Aceh per periode Juli-Agustus 2022, mengalami penurunan. Hingga Juli tercatat sebesar 0,98%, pada bulan ini turun.

“Angka ini berdasarkan data yang dirilis BPS pada hari ini, Kamis, 1 September 2022. Jadi inflasi kota kita masih sangat rendah dan terkendali, dibanding daerah lain di Indonesia. Bahkan sekarang kita mengalami deflasi,” ujar Bakri Siddiq.

Dalam rapat itu, disebutkan bahwa secara bulanan, inflasi di Banda Aceh tercatat sebesar 0,92 persen (Mei), 0,76 persen (Juni), 0,98 persen (Juli), dan 0,32 (Agustus).

“Alhamdulillah, patut kita syukuri inflasi di Banda Aceh masih terkendali. Kami bersama seluruh pihak terkait selalu berkomunikasi agar inflasi ini tetap terjaga apalagi di tengah kenaikan harga beberapa komoditas. Tentu di tahun 2022 ini kita terus berupaya keras agar inflasi terus rendah dan terkendali,” kata Bakri.

Kepala Bappeda Kota Banda Aceh Weri menjelaskan bahwa salah satu kiat Pj Wali Kota adalah memastikan kebutuhan dan stok terpenuhi di pasar. Untuk memastikan itu, makanya diperlukan bantuan Polresta agar distribusi aman.

“Secara teknis, BI ikut juga memantau salah satunya di Bener Meriah. Jika hasil panen cabai di sana banyak, maka dipastikan dikirimkan dulu ke Banda Aceh atau wilayah Aceh guna memenuhi kebutuhan dulu. Prioritasnya begitu, jangan dikirim keluar Aceh dulu,” ujarnya.

Weri menuturkan bahwa Pj Wali Kota menekankan agar distribusi pemenuhan kebutuhan Banda Aceh lebih dulu diutamakan dari pada dikirimkan keluar Aceh. Meskipun Banda Aceh selama ini sebagai daerah konsumen, namun distribusi yang paling penting.

“Jadi, seperti distribusi barang dari Medan ke Banda Aceh itu harus dikawal agar tidak terkendala transportasi. Tujuannya, agar pengendalian inflasi itu jelas, terutama dalam supply and demand. Itu intinya,” ungkapnya.

Weri menuturkan secara berkala TPID juga akan memberikan laporan kepada Pj Wali Kota terkait teknis yang sudah dilakukan. Dari laporan tersebut, akan dilakukan evaluasi bersama-sama untuk menelaah apa saja yang perlu diperbaiki.

Sementara Deputi Kepala BI Perwakilan Aceh Amir Hamzah mengingatkan walau Banda Aceh mengalami deflasi, namun secara year on year inflasinya masih 6,87% (Agustus). Angka tersebut memang turun dari 7,50% dari bulan Juli.

“Untuk itu kita semua masih harus waspada agar laju inflasi tetap terkendali,” ujarnya. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER