Minggu, September 8, 2024
BerandaMengamati Gerhana Matahari Cincin di Simeulue, Tepat 15 Tahun Smong

Mengamati Gerhana Matahari Cincin di Simeulue, Tepat 15 Tahun Smong

Simeulue (Waspada Aceh) – Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang terjadi Kamis hari ini (26/12/2019), bertepatan 15 tahun peringatan bencana alam dahsyat Gempa dan Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 lalu.

Di Kabupaten Simeulue, yaitu kawasan yang menjadi lokasi sempurna di Provinsi Aceh untuk melihat fenomena gerhana matahari cincin ini, sejak pagi tadi ramai dikunjungi para pakar dan peneliti fenomena alam tersebut. Bersamaan dengan itu, masyarakat di Semeulue melaksanakan shoalat gerhana berjamaah. Masyarakat di Simeulue juga memperingati 15 tahun tsunami Aceh atau apa yang mereka sebut dengan Smong (gelombang tinggi/tsunami).

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh sejak awal telah melakukan pemantauan gerhana matahari cincin di Kabupaten Simeulue. Para petugas melihat fenomena alam tersebut tampak sempurna di daerah kepulauan di Aceh tersebut.

“Gerhana matahari cincin terlihat sempurna di Simeulue, dengan durasi dua menit lebih,” kata Tim Falakiyah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Alfirdaus Putra di Simeulue.

Masyarakat mencoba eksperimen memakai plastik botol aqua melihat fenomena gerhana matahari cincin di Semeulue, Kamis (26/12/2019). (Foto/Rahmad)

Kata dia, gerhana matahari cincin yang melintasi langit Simeulue pada pukul 11.53 menit 51 detik hingga berakhir pada pukul 11.56 menit 54 detik. Puncak gerhana matahari cincin pada pukul 11.55 menit 20 detik.

“Alhamdulillah Aceh bisa melihat gerhana matahari dengan baik dari mulai pertama hingga selesai,” katanya.

Gerhana matahari melintasi langit di seluruh kabupaten/kota di provinsi paling barat Indonesia tersebut. Namun hanya di Kabupaten Simeulue dan Aceh Singkil yang tampak gerhana matahari cincin, sedangkan daerah lain gerhana matahari sebagian.

“Titik sentral (gerhana matahari cincin) di Simeulue. Di Aceh Singkil juga terlihat tapi tidak sesempurna di Simeulue,” kata Kakanwil Kemenag Aceh Daud Pakeh.

Masyarakat Simeulue sendiri menyikapi gerhana matahari ini, banyak yang melakukan iktikaf di masjid-masjid, berzikir dan melaksanakan shalat gerhana. Baik warga sipil, polisi, jaksa, TNI dan elemen masyarakat lainnya.

Sementara pada Rabu malam (25/12/2019), tak sedikit juga yang mengadakan pengajian, berzikir dan doa bersama, bersama mengenang dan mendoakan korban smong, di Masjid Baiturrahman Sinabang.

Pengamatan Waspadaaceh di lapangan, saat terjadi gerhana matahari cincin ini, umumnya masyarakat berada di masjid-masjid atau di rumah. Tidak banyak yang berkeliaran di jalanan, sehingga terlihat lengang.

Bahkan ternak ternak masyarakat, kerbau, sapi dan kambing yang biasanya lepas bebas di pulau itu, tampak tak berkeliaran. Susana tampak sepi.

“Iya, suasana memang hening saja, seperti mau Smong dulu,” tutur Sumalin menjawab Waspadaaceh, di sebuah warung di Dusun Sibao, Sinabang. (Rahmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER