Jumat, April 19, 2024
Google search engine
BerandaInforial Pemerintah AcehMenanti Plt Gubernur, Letakkan Batu Pertama 39 Rumah KAT Sikundo

Menanti Plt Gubernur, Letakkan Batu Pertama 39 Rumah KAT Sikundo

Meulaboh  (Waspada Aceh) – Ahmad Juhari, Kepala Desa Sikundo, berharap kepada Plt Gubernur Aceh, Nova Irianysah, segera bisa merealisasikan rencana kedatangannya ke desa mereka, untuk meletakkan batu pertama pembangunan 39 rumah program KAT.

“Karena banyak warganya yang membutuhkan rumah layak huni tersebut.  Selain itu kami juga meminta bapak Nova Irianysah untuk membantu bidang perekonomian, pertanian, dan juga transportasi,” kata Ahmad Juhari di Desa Sikundo, Selasa (12/3/2019).

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, memang rencananya akan meletakkan batu pertama pembangunan 39 unit rumah, yang dibangun melalui program pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Desa Sikundo, Kecamatan Pantee Cermen, Kabupaten Aceh Barat, kata Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri.

“Bapak  Nova Iriansyah memerintahkan untuk melakukan bakti sosial tahun ini, salah satunya membangun 39 unit rumah di Sikundo,” kata Alhudri, yang datang bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), H .T Ahmad Dadek dan rombongan, ketika meninjau Desa Sikundo, Selasa (12/3/2019).

Kadis Sosial Aceh, Alhudri, bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), H .T Ahmad Dadek dan rombongan, ketika meninjau Desa Sikunoto/Ist)

Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat persiapan di lapangan, sebelum dilakukan Baksos (bakti sosial) dan peletakan batu pertama oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, untuk pembangunan  rumah tersebut.

Kata Alhudri, rumah KAT adalah rumah bertipe Tipe 24. “Apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk desa terpencil seperti Sikundo, salah satunya adalah dengan membangunkan rumah yang layak huni,” kata Alhudri mengungkapkan.

Menurut Kepala Dinas Sosial Aceh itu, beberapa hari saat dia bersama Kepala BPBA dan sejumlah SKPA lainnya sedang membahas penanganan bantuan Masjid Palu, Plt Gubernur meminta Dinsos Aceh bersama BPBA agar memantau langsung kondisi masyarakat di Desa Sikundo.

Bahkan, kata Alhudri, Nova Iriansyah juga meminta agar Desa Jamat, yang berada di Kecematan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, juga ditinjau untuk program yang sama. Setelah dicarikan informasi awal, kondisi di desa tersebut tidak jauh berbeda dengan kondisi di Sikundo, kata Alhudri.

“Namun kalau saya lihat di sini agak lebih maju dibandingkan dengan Jamat,” kata Alhudri.

Namun Nova Iriansyah, kata Alhudri, juga memerintahkan baksos ini nantinya tidak hanya dilakukan oleh satu dinas, melainkan juga diikuti oleh dinas-dinas terkait lainnya.

“Seperti dinas pendidikan, barang kali juga perlu melihat tentang kondisi pendidikan di sini. Dinas kesehatan untuk memeriksa kesehatan warga di sini,  begitu juga dinas PUPR, Perkim dan pengairan,” ujar Alhudri.

Kadis Sosial Aceh ini mengatakan, mungkin ketiga-tiganya nanti akan ikut bersama Plt Gubernur Aceh, kemudian disusul perkebunan dan pertanian. Plt Gubernur, kata Alhudi, berharap nantinya ada pembinaan berkelanjutan, sehingga masyarakat di desa itu betul betul mandiri.

Targetnya, seperti pernyataan Plt Gubernur Aceh, bagaimana bisa menekan angka kemiskinan minimal satu persen dalam setiap tahun, maka perlu dilakukan secara bersama – sama.

Maka dengan cara ‘serang’ langsung bersama-sama antar SKPA, lanjut Alhudri, tentu akan sangat berdampak pada pembangunan Aceh yang berkesinambungan, apalagi dengan alam di Sikundo yang sangat mendukung.

“Yang pastinya, untuk Sikundo akan dilakukan juga peletakan batu pertama untuk pembangunan 39 unit rumah KAT oleh Plt Gubernur Aceh. Untuk waktu kita upayakan secepatnya,” tegasnya.

Alhudri menambahkan, bakti sosial di Sikondo dilakukan bukan setelah viralnya isu jembatan tali Sikundo, melainkan memang sudah direncanakan sejak lama, dan masuk dalam program KAT Dinas Sosial Aceh.

Untuk pembangunan 39 unit rumah KAT, Alhudri mengaku sudah menanyakan langsung kepada Camat Pantee Cermen, T. Juanda dan PPTKnya, Safwan.

“Untuk rumah KAT di Dusun Durian akan dibangun 30 unit dan Dusun Sara Saree 9 unit rumah KAT,” katanya.

Dusun Durian dan Dusun Sara Saree adalah dua dusun di Desa Sikundo. Kedua dusun tersebut dihubungkan dengan jembatan ayun (jembatan tali). Sementara untuk jembatan di lokasi tersebut, Pemerintah Aceh akan membangunnya tahun ini.

“Jembatan ini akan dibangun oleh Pemerintah Aceh pada tahun ini,” katanya.

Alhudri menambahkan, program pemberdayaan KAT tidak hanya sebatas membangun rumah, namun selama 2-3 tahun ini akan menjadi prioritas perhatian pemerintah. Termasuk pemberian jadup (jatah hidup), bantuan alat-alat pertanian dan jika mungkin bantuan untuk peternakan.

Alhudri juga mengatakan, program KAT bukan merupakan program pertama di Dinas Sosial Aceh. Sebelumnya Dinas Sosial Aceh juga telah melakukan program tersebut di Aceh Timur tepatnya di Julok (2016) dan Bireuen Bayeun (2018). Kemudian di Desa Pantan Sinaku, Kecematan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah,  (2017),  dan terakhir di Sikundo.

Sementara H T Ahmad Dadek mengatakan, Sikundo adalah daerah yang baru saja terlepas dari keterisoliran. Jika sebelumnya masyarakat menggunakan jembatan tali yang menghubungkan  antara Sikundo dengan Gampong Jambak,  sekarang sudah dibangun jembatan gantung lebih besar yang bisa dilalui kendaraan roda empat.

Sementara untuk jembatan tali yang menghubungkan Dusun Durian dengan Dusun Sara Saree akan dibangun tahun ini.

“Tujuan kami hari ini untuk melihat kondisi apa yang bisa kita lakukan dan melihat langsung kebutuhan masyarakat di Sikundo, sebelum dilakukan baksos dan peletakan batu pertama pembangunan rumah KAT oleh Plt Gubernur Aceh nanti,” katanya.

Sementara itu Kepala Desa Sikundo, Ahmad Juhari, mengaku sangat berterimakasih atas kunjungan Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh dan BPBA.

Ahmad Juhari, Kepala Desa Sikondo, mengatakan, Desa Sikundo memiliki luas wilayah 12 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk 138 orang dari 39 kepala keluarga. Menurutnya, semua masyarakat Sikundo tercatat sebagai warga miskin dengan mata pecarian sebagai buruh tani kopi , nilam, jengkol, dan kacang tanah.

“Kita sangat berterimakasih dengan kunjungan ini,” ucapnya.  Pada kunjungan tersebut, terlihat juga Kepala Dinas Sosial Kabupaten Aceh Barat, Syarifah bersama rombongan dan Camat Pantee Cermen T Juanda. (adv)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER