Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaWisata & TravelMelongok Warisan Budaya di Kampung Wisata Batik Kauman Solo

Melongok Warisan Budaya di Kampung Wisata Batik Kauman Solo

Kampung Batik ini menjadi salah satu destinasi wisata budaya batik terbesar sekaligus tertua di Kota Solo.

Surakarta atau yang dikenal dengan Kota Solo di Provinsi Jawa Tengah, selalu identik dengan kekayaan budaya batiknya.

Jurnalis Waspadaaceh.com, Cut Nauval Dafistri, baru-baru ini berkesempatan berkunjung ke Kampung Wisata Batik Kauman Solo. Letaknya di Kampung Batik Kauman, di tengah kota Solo.

Kampung Batik ini menjadi salah satu destinasi wisata budaya batik terbesar sekaligus tertua di Kota Solo. Berlokasi tidak jauh dari jalan utama Slamet Riyadi dan Jalan Rajiman.

Menurut sejarah, Kampung Batik Kauman dulunya adalah pemukiman abdi dalem Keraton Kasunan yang mempertahankan tradisi membatik.

Sensasi menaiki becak dayung di antara rumah-rumah klasik yang dihiasi batik, pengunjung dapat menikmati motif-motif tradisional yang mengikuti pakem keraton.

Kampung Batik Kauman juga menawarkan pengalaman edukatif melalui kunjungan ke rumah industri batik. Di mana proses pembuatan batik, dari batik tulis hingga batik celup, terbuka untuk dipelajari oleh siapa saja.

Kampung Batik Kauman juga menjadi pusat pembelajaran bagi generasi muda. Pantauan Waspadaaceh.com, Selasa (7/5/2024), puluhan siswa SMA Al-Islam terlihat sedang belajar membatik. Edukasi ini merupakan inisiatif dari program Kurikulum Merdeka.

Para pelajar ini dibagi dalam kelompok, dan mereka dapat belajar langsung dari para ahlinya atau pembatik.

Tampak tingkah lucu dari siswa-siswa tersebut. Seperti memperlihatkan sikap khawatir, sehingga mengundang gelak tawa dari para guru dan para pembatik di rumah produksi tersebut.

Umi Faiza, Kepala Sekolah SMA Al-Islam Surakarta mengatakan pentingnya mengenalkan batik kepada siswa sebagai bagian dari seni daerah dan kearifan lokal.

Melalui kegiatan ini, diharapkan tidak hanya mendorong kecintaan siswa terhadap batik, tetapi juga semangat untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya tersebut.

Dalam satu hari, 150 siswa kelas 10 dan 11 mengikuti program ini yang dibagi beberapa kelompok selama enam hari. Meskipun hasil karya mereka belum sebanding dengan pebatik profesional, apresiasi dan kebanggaan tetap diberikan oleh guru dan tenaga pendidik atas usaha yang telah dilakukan.

Kampung Batik Kauman juga menawarkan sudut-sudut estetik yang sempurna untuk berfoto. Dari gaya vintage hingga kasual elegan, semua bisa diabadikan di jalanan kampung ini.  (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER