Calang (Waspada Aceh) – Daun biak yang tumbuh liar di rawa-rawa yang mudah diperoleh di seputaran pedalam kini telah menjadi sumber baru penambahan pendapatan sebagian masyarakat pelosok di Kabupaten Aceh Jaya.
Belakangan ini jenis daun kayu itu menjadi incaran lantaran memiliki nilai ekonomis dan berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit.
“Daun biak yang baru dipetik dihargai Rp2.500 hingga Rp3.000/Kg oleh pengumpul (agen). Jika harga kering dan sudah dilebur atau diayak harganya mencapai Rp13.000 rupiah per kilogram,” tutur Paino, 32, Pencari daun biak, saat diwawancarai waspadaaceh.com, Jum’at (5/4/2019).
Sebagian masyarakat, lanjutnya, juga mengkonsumsi daun biak seperti cara meminum kopi. Rasanya pahit kelat, dan daun biak juga dapat mengobati luka luar. Di daerah luar Aceh, dau ini digunakan untuk bahan obat tradisional.
Jika di Kalimantan Barat, jelas Paino, daun biak disebut dengan daun katum dan di daerah lainnya juga disebut dengan keruing rawa.
“Saat ini puluhan kepala keluarga sudah mulai menggantungkan sumber pendapatan rumah tangga dengan mencari daun biak dan kita bisa dapat Rp200 ribu per hari,” pungkas Paino
Paino menambahkan, harga daun biak saat ini masih pasang surut di pasaran. Pada tahun 2013, daun biak yang sudah diayak menacapi Rp15.000 per kilogram. Tahun 2014 agen berhenti membeli daun biak, kemudian 2017 sampai sekarang daun biak kembali dicari agen.
Sulaiman, 30, Warga Desa Ligan Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya, yang juga sebagai pencari daun biak, kepada waspadaaceh.com menyampaikan, daun biak tumbuh liar di dalam rawa-rawa di dalam hutan dan tidak sulit mencari daun biak.
“Daun biak memiliki pohon berkayu, tidak ada yang menanam khusus pohon biak. Biasanya orang di kampung kerap mengunakan pohon biak ini untuk pagar rumah, dan bahan kontruksi. Baru-baru ini daun kayu ini laku dijual dan kabarnya dikirim ke luar negeri seperti ke Amerika,” kata Sulaiman.
Sulaiman menambahkan, melihat prospek harga daun biak memiliki nilai jual membuat sejumlah masyarakat mulai mencari daun tersebut,
“Setiap pohon hanya mampu menghasilkan daun sekitar 10 sampai 20 kilogram, tergantung pohon besar kecil,” tuturnya.
“Kita berharap daun biak dapat terus laku dijual, dengan harga yang sesuai,” harap Sulaiman (zammil)