“Di Masjid Giok tersebut telah dibangun Museum Al-Qur’an Kuno Khazanah Nusantara”
Masjid Agung Baitul A’la atau lebih dikenal dengan Masjid Giok di Kabupaten Nagan Raya, kini menjadi tempat wisata populer, dan menjadi ikon wisata religi bagi masyarakat di Provinsi Aceh.
Rumah ibadah yang telah resmi serta dibuka untuk umum pada Juni 2022 yang lalu, terletak di pusat Ibukota Suka Makmue Nagan Raya. Lantai masjid serta tiangnya dilapisi dengan batu giok yang mengkilap.
Hingga kini masjid tersebut telah banyak dikunjungi oleh masyarkat dari berbagai daerah, baik dari Provinsi Aceh maupun dari provinsi tetangga. Bahkan pejabat setingkat menteri telah melaksanakan shalat berjamaah di masjid kebanggaan masyarakat Nagan Raya itu.
Masjid ini luasnya mencapai 3 hektare, dapat menampung sebanyak 6.000 jamaah. Pembangunan masjid tersebut merupakan gagasan mantan Bupati Nagan Raya HT.Zulkarnaini dan mantan Kepala Bappeda Dr.Teuku Raja Keumangan, yang juga mantan Wakil Ketua DPR Aceh.
Pembangunan Masjid Giok ini dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya, sehingga bisa difungsikan, Meskipun belum rampung 100 persen dikerjakan, tapi sudah bisa dimanfaatkan untuk ibadah shalat berjamaah.
Kadis Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya, Damharius, Senin (4/9/2024) mengatakan, sejak Masjid Giok dibuka untuk umum banyak masyarakat luar Kabupaten Nagan Raya yang mengunjungi masjid tersebut. Mereka menunaikan shalat wajib maupun shalat sunat di masjid itu.
Setiap pengunjung yang datang di masjid tersebut, mengaku bangga atas rancangan pembangunan rumah ibadah itu, sehingga kini menjadi tempat wisata yang relegius.
Untuk meningkatkan kemudahan dan daya tarik bagi setiap pengunjung, Pemkab Nagan Raya melalui dinas terkait, juga telah membuka kios mini di area masjid. Kios ini menyediakan makanan siap saji, berbagai aksesoris yang terbuat dari batu giok, serta menyediakan aneka kerajinan tangan lainnya.
Dengan adanya aneka kerajinan tangan tersebut, tentunya pengunjung lebih mudah membeli aksesoris sebagai kenang- kenangan untuk dibawa pulang ke daerah masing masing, kata Kadis Syariat Islam tersebut.
Menurutnya, selama dibuka untuk umum, Masjid Giok telah dikunjungi para pejabat, di antaranya pejabat setingkat menteri, pejabat Provinsi Aceh, bahkan Bupati Gorontalo Nelson Pomalinggo pernah mengunjungi Masjid Giok, sebut Damharius kepada Waspadaaceh.com.
Dia menambahkan, masjid yang telah menjadi tempat wisata yang relegius itu, masih perlu perawatan yang serius. Baik tingkat kebersihannya, serta pengawasan dari Satpol PP dan WH. Hal itu untuk menghindari dari penyalahgunaan rumah ibadah dari setiap pengunjung yang datang, pungkasnya.
Sementara itu Kadis Budparpora Nagan Raya, Fariky menyebutkan, kedepan Masjid Giok akan menjadi pusat wisata islami di Aceh dan khususnya di wilayah pantai Barat Selatan Aceh
Menurut Fariky, keberadaan Masjid Giok Kabupaten Nagan Raya, juga akan menambah PAD daerah. Apalagi, katanya, di Masjid Giok tersebut telah dibangun Museum Al-Qur’an Kuno Khazanah Nusantara.
Saat ini di museum tersebut, Pemkab Nagan Raya telah menyimpan serta memamerkan 62 Al-Qur’an kuno yang usianya mencapai ratusan tahun. Dengan adanya museum tersebut, menambah daya tarik masyarakat untuk mengujungi satu satunya masjid di Indonesia yang dilapisi batu giok tersebut.
Abdul Hadi, warga Subulussalam saat mengunjungi dan shalat berjamaah di Masjid Baitul A’la (Masjid Giok) menyebutkan, Masjid Giok Nagan Raya memiliki keindahan yang luar biasa. Menurutnya, di Indonesia hanya Kabupaten Nagan Raya yang interiornya memakai batu alam jenis giok.
“Sungguh adem shalat di Masjid Giok. Hawanya sejuk dengan lapisan batu nefride dan black jade. Rasanya tidak perlu lagi memakai pendingin seperti AC serta kipas angin,” kata Abdul Hadi.
Kepada media ini, Abdul Hadi berharap, agar Pemkab Nagan Raya dapat menuntaskan pembangunan masjid tersebut. Jika pembangunan Masjid Giok telah rampung, dia yakin pengunjung yang akan berwisata religi ke Nagan Raya akan semaki ramai. Bahkan turis dari negara tetangga pun akan terhipnotis dan tertarik dengan keindahan dan keunikan masjid Agung Giok Baitul A’la itu.
Sementara Ketua MPU Nagan Raya Tgk Amran juga menyebutkan, suatu kehendak Allah SWT di Kabupaten Nagan Raya telah terbangun rumah ibadah yang dilapisi dengan batu giok. Selaku ulama di kabupaten itu, ia memberikan apresiasi kepada Pemkab Nagan Raya, yang telah melahirkan gagasan membangun masjid tersebut.
Tgk Amran juga mengajak seluruh masyarakat Nagan Raya, untuk menjaga serta mengawasi rumah ibadah tersebut untuk menghindari penyalahgunaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. (*)