Singkil (Waspada Aceh) – Sepasang suami istri, Ahmad Prayan, 60, dan Lisma Wati, 60, mengalami luka di bagian tubuhnya setelah dianiaya karena melarang anak-anak tetangganya membakar petasan.
Sepasang kakek nenek ini mendapat kekerasan fisik oleh beberapa warga, di Dusun Lae Ijuk, Desa Gunung Lagan Kec. Gunung Meriah, Aceh Singkil, Senin (11/6/2018). Padahal korban melarang anak-anak tetangganya membakar petasan lantaran dia menderita penyakit jantung. Peristiwa tersebut terjadi tepat pada malam 27 Ramadhan.
Danpos Wilayatul Hisbah, Tupa Sihotang, di Singkil, Selasa (12/6/2018) mengatakan, sepasang kakek dan nenek ini mengalami luka di bahagian tubuh. Kedua orang tua itu sebelumnya mengingatkan warga agar jangan membakar petasan, sesuai edaran pelarangan dari Polsek Gunung Meriah dan Polres Aceh Singkil.
“Kakek dan nenek ini jadi korban amuk warga atas nama Anto sekeluarga di Lae Ijuk Kec. Gunung Meriah, Senin malam, sekitar pukul 23:00 Wib,” ujar Tupa.
Kata Tupa, pihaknya baru mengetahui peristiwa tersebut setelah Lisma Wati melaporkan kejadian itu ke WH Gunung Meriah pada Selasa pagi. “Saya baru menerima laporan ini tadi pagi. Kami ikut prihatin semoga tetap tabah dan sabar atas kejadian ini,” katanya.
WH tidak perlu lagi ke lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), sebab persoalan ini sudah di laporkan ke Polsek Gunung meriah, ujarnya.
Menanggapi laporan penganiayaan tersebut, Kapolsek Gunung Meriah, Iptu Simon Purba mengatakan, kejadian tersebut hanya ribut-ribut kecil antara tetangga. Begitupun katanya, pihaknya akan menangani persoalan tersebut. (Cah)