Minggu, November 24, 2024
spot_img
BerandaLagi, Kasus Baru COVID-19 Tambah 230 Orang

Lagi, Kasus Baru COVID-19 Tambah 230 Orang

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Satgas Penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Nasional kembali merilis Peta Zonasi Risiko COVID-19 di Indonesia. Berdasarkan analisis penanganan pandemi periode 17 Mei – 23 Mei 2021, enam daerah di Aceh sudah “kuning”.

Sedangkan 17 daerah lainnya masih zona oranye, namun kasus baru COVID-19 bertambah lagi 230 orang, kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani secara tertulis kepada media di Banda Aceh, Kamis (27/5/2021).

“Risiko peningkatan kasus Covid-19 di zona kuning lebih rendah daripada zona oranye,” tutur juru bicara yang akrab disapa SAG itu.

Dia menjelaskan, enam kabupaten/kota zona kuning di Aceh saat ini meliputi Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Simeulue, dan Subulussalam.

Sedangkan kabupaten/kota zona oranye meliputi Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Utara,   Lhokseumawe, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Besar, Banda Aceh, Sabang, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Singkil, rincinya.

Dia mengatakan, peta Zonasi Risiko COVID-19 dapat berubah setiap minggu sesuai dengan dinamika penanganan pandemi di kabupaten/kota. Satgas COVID-19 Nasional menghitung indikator epidemiologis, surveilans kesehatan masyarakat, dan perkembangan pelayanan kesehatan, berdasarkan data akumulatif mingguan.

“Satgas COVID-19 Nasional menerima data surveilans dan database rumah sakit online kementerian kesehatan setiap hari, dan hasil analisisnya dirilis secara mingguan,” tutur SAG.

Pada minggu lalu, tambah SAG, hasil analisis data periode 10 Mei – 16 Mei 2021, Kabupaten Simeulue, Aceh Selatan, Kota Subulussalam, dan Kabupaten Aceh Tenggara, masih zona oranye dan kini menjadi zona kuning. Sedangkan Kabupaten Aceh Tengah yang sebulumnya zona kuning kini menjadi zona oranye.

Kata dia, peta Zonasi Risiko COVID-19 tersebut direkontruksi setiap minggu untuk menjadi alat navigasi dalam merumuskan kebijakan penanganan COVID-19, seperti upaya-upaya meningkatkan kapasitas rumah sakit, menekan angka kematian, menurunkan kasus aktif, dan kasus-kasus konfirmasi positif baru, di kabupaten/kota.

“Gerakan testing dan tracing yang lebih masif merupakan strategi yang sangat dianjurkan untuk meningkatkan status zona warga, di samping meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan kesehatan, seperti pelayanan rumah sakit,” ujarnya. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER