Minggu, Mei 19, 2024
Google search engine
BerandaAcehKritik Kegagalan, Mahasiswa Unimal Demo Wali Kota Lhokseumawe 

Kritik Kegagalan, Mahasiswa Unimal Demo Wali Kota Lhokseumawe 

Lhokseumawe (Waspada Aceh) – Untuk mengeritik dan meluapkan rasa kecewa, Senin (29/7/2019), mahasiswa yang tergabung dalam organisasi mahasiswa (Ormawa) Fakultas Hukum Unimal melakukan demo di depan Kantor Wali Kota Lhokseumawe.

Dalam aksi damai itu, para mahasiswa bergerak dari Masjid Jamik Jalan Samudera, menuju Kantor Wali Kota Lhokseumawe di Jalan Merdeka Kec. Banda Sakti.

Begitu tiba di halaman kantor wali kota,  mahasiswa langsung menampilkan teatrikal tentang kondisi pedagang sayur di kaki lima.

Ada juga skenario adegan mahasiswa berperan sebagai Wali Kota Lhokseumawe, Suadi Yahya, yang tiba-tiba diculik dan dikembalikan dalam kondisi sudah menjadi mayat.

Koordinator Lapangan Muhammad Fadli mengatakan, demo mahasiswa bertujuan untuk mengeritik kegagalan pemerintah dalam membangun kinerja Pemkot Lhokseumawe, yang dinilai banyak tidur.

“Kami dari aliansi Ormawa FH UNIMAL tergerak hati untuk melakukan extra parliamentary. Karena kami sudah lakukan wawancara, masyarakat butuh kebijakan wali kota yang pro rakyat kecil. Selama ini masyarakat seperti tidak memiliki pemimpin. Karena wali kota tidak pernah hadir memberi solusi terhadap permasalahan rakyat,” ujarnya.

Mahasiswa juga mendesak pemerintah memperbaiki kegagalannya yang telah menguras miliaran rupiah uang negara, dengan merampungkan sejumlah proyek yang justru tidak bisa dioperasikan dan menjadi terlantar.

Antara lain, di bidang infrastruktur dituntut memungsikan pabrik garam di Blang Mangat, Terminal Bus Kandang, Muara Dua, Pasar Buah dan jalan induk di Jalan Lingjar Waduk Banda Sakti, Pasar Induk Laoskala, Pasar Ikan dan Sayur di Meunasah Masjid, Muara Dua,  Meuseum, bangunan TPI Desa Pusong dan Lapangan Upacara Kandang.

Selain itu sederet keluhan terkait aspek perekonomian, PAD,  tata kelola kota dan pelayanan birokrasi.

“Kami beri tempo satu bulan harus ada perubahan atau kami akan berdemo lagi dalam jumlah lebih banyak lagi, ” ancamnya.

Pada kesempatan itu, Sekda Kota Lhokseumawe, Miswar, turun tangan dengan wajah ramah menemui para mahasiswa yang berdemo. Sekda langsung menandatangani surat pernyataan bersama di atas kertas.

Sekda mengatakan, pihaknya dengan senang hati menerima semua petisi dan tuntutan mahasiswa yang bertujuan untuk membangun daerah. Pemerintah, ujar Sekda, tidak anti koreksi dan menerima kritikan, masukan dan saran yang membangun.

“Kami juga merasa bersyukur masih ada adik-adik mahasiswa yang mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kerja,” tegasnya.

Satpol – PP Tendang Mahasiswa

Dalam aksi damai itu, sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan petugas Satpol-PP. Seorang oknum Satpol PP berinisial R, diduga sempat menendang mahasiswa, lalu kabur bersembunyi.

Kejadian itu membuat para mahasiswa marah dan meminta pelaku tidak bersembunyi dan meminta maaf atas sikap arogansi petugas tersebut.

“Apa Satpol PP sekarang sudah bisa pukul memukul. Ayo keluar minta maaf dan betanggungjawab. Karena sudah menendang kawan kami. Kami ini hanya menyampaikan orasi bukan penjahat kenapa harus ditendang,” teriak Fadli.

Setelah dimediasi oleh Sekda Lhokseumawe,  akhirnya oknum R mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada mahasiswa. (b16)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER