Tapaktuan (Waspada Aceh) – Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Partai Aceh (PA) Aceh Selatan menyambut hangat pernyataan eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf alias Mualem terkait wacana Aceh referendum.
“Apa yang disampaikan Muzakir Manaf itu menyikapi ketidakseriusan pemerintah pusat terhadap Damai Aceh dalam menjalankan MoU Helsinki sebagai cita-cita pasca konflik,” ujar Wakil Ketua DPW KPA/PA Aceh Selatan Jalaluddin kepada Waspadaaceh.com, Kamis (30/5/2019).
Jalaluddin yang akrab disapa Buyung Tangah ini menyebutkan pernyataan tersebut terlepas dari kisruh politik nasional Pilpres 2019. Pernyataan Mualem merupakan sikap pimpinan yang selalu mengevaluasi maju mundurnya perjalanan damai Aceh yang tertuang dalam MoU Helsinki.
“Sikap politik Mualem ini harus disambut positif oleh rakyat Aceh dan pemerintah pusat sebagai sebuah solusi atas inkonsistensi atas perjanjian antara GAM dan RI,” tuturnya.
KPA/PA Aceh Selatan dan seluruh jajaran sangat mendukung pernyataan politik Mualem terkait Aceh ingin referendum yang disampaikan dalam peringatan ke-9 tahun wafatnya Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro, di Banda Aceh, Senin malam 27 Mei 2019.
“Kami KPA/PA Aceh Selatan akan segera melakukan konsolidasi internal agar wilayah Lhok Tapaktuan tidak dipropaganda oleh pihak ketiga dalam isu tersebut,” pungkansya.(Faisal)
