Banda Aceh (Waspada Aceh) – KONI Aceh menargetkan kepada Pengprov Percasi Aceh meraih medali emas pada Kejurnas Catur 2018 yang akan dilaksanakan di Banda Aceh awal September 2018.
“Kami targetkan Pengprov Percasi Aceh meraih minimal satu medali emas pada kejurnas catur,” tegas Sekretaris Umum KONI Aceh, Muhammad Nasir Syamaun di Banda Aceh, Jumat (25/5/2018).
Pernyataan tersebut disampaikan Muhammad Nasir dalam pertemuan KONI Aceh dengan PB Percasi dan Pengprov Percasi Aceh. Pertemuan tersebut membahas persiapan Aceh sebagai tuan rumah Kejurnas Catur 2018.
Selain Muhammad Nasir, pertemuan tersebut dihadiri Ketua Harian kONI Aceh, Kamaruddin Abubakar, didamping dua Wakil Ketua KONI Aceh yakni T.Rayuan Sukma dan Bakhtiar Hasan.
Sedangkan utusan PB Percasi yakni Hendri Jamal dan Agus S. Keduanya merupakan Ketua Komisi Catur Sekolah dan Ketua Komisi Pertandingan dan Wasit PB Percasi. Pertemuan turut dihadiri Ketua Pengprov Percasi Aceh Aldin Nl didampingi sejumlah pengurus organisasi catur tersebut.
Muhammad Nasir mengatakan, target tersebut diberikan agar Pengprov Percasi Aceh lebih giat lagi membina atlet catur, sehingga mampu berprestasi di tingkat nasional.
“Jika mampu memenuhi target tersebut, maka akan menjadi catatan tersendiri bagi Aceh. Dan KONI Aceh siap mendukung program Pengprov Percasi di masa mendatang,” kata Muhammad Nasir.
Selain meraih medali emas, kata dia, KONI juga berharap kejurnas catur di Aceh juga harus berlangsung sukses. Kesuksesan pelaksanaan akan menjadi pengalaman bagi Aceh yang terpilih menjadi tuan rumah PON 2024 bersama Sumatera Utara.
Ketua Harian KONI Aceh, Kamaruddin Abubakar, menyatakan pihaknya mendukung sepenuhnya kejurnas catur di Aceh. Tidak hanya catur, KONI juga berharap Aceh menjadi tuan rumah kejuaraan nasional untuk cabang olahraga lainnya.
“Kejurnas yang digelar di Aceh akan menjadi pengalaman. Apalagi Aceh akan menjadi tuan rumah PON. Kejurnas ini menjadi tempat kami belajar, bagaimana melayani tamu dan juga berprestasi,” kata Kamaruddin Abubakar yang akrab disapa Abu Razak.
Abu Razak mengatakan, kejuaraan berskala nasional di Aceh akan menjadi kampanye bahwa provinsi ujung barat Indonesia itu aman dan kondusif. Sebab masih ada anggapan Aceh masih belum aman.
“Kejurnas catur ini akan menjadi kampanye bahwa Aceh kini benar-benar sudah aman. Dan kami juga meminta Pengprov Percasi Aceh terus mematangkan pelaksanaan kejurnas catur,” kata Abu Razak.
Sementara itu, Hendri Jamal dari PB Percasi menyatakan, kejurnas catur di Aceh dijadwalkan berlangsung 1 – 8 September. Kategori yang dipertandingkan adalah catur standar.
“Kejurnas ini akan diikuti 700 hingga 800 pecatur dari seluruh Indonesia. Kejurnas ini akan dibagi dalam 17 kelompok, di antaranya senior dan junior kelompok umur, termasuk kelompok veteran,” kata Hendri Jamal.
Menyangkut arena kejurnas, kata dia, pihaknya sudah memverifikasi dua gedung, yakni Gedung ACC dan Gedung Serba Guna Stadion Harapan Bangsa. Kedua gedung tersebut memadai untuk kejuaraan catur yang diikuti ratusan pecatur.
“Kami ingatkan bahwa tempat penyelenggaraan harus dingin, pencahayaan memadai serta memiliki toilet yang mencukupi. Semua itu harus dipenuhi Aceh sebagai penyelenggara kejurnas catur,” katanya.
Selain kejurnas, sebut Hendri Jamal, juga digelar rapat kerja nasional atau rakernas yang diikuti Pengprov Percasi dari seluruh Indonesia. Serta pelatihan wasit dan pelatih yang akan diikuti puluhan peserta.
“Terkait tempat rakernas serta pelatihan wasit dan pelatih, setelah kami cek tidak ada masalah. Kami juga mengingatkan Pengprov Percasi Aceh terus berkomunikasi dengan PB Percasi agar persiapan kejurnas benar-benar matang,” pungkas Hendri Jamal.(b.01)