Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pengurus Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Aceh yang dipimpin oleh Dr. Niken Asri Utami, resmi dilantik di Aula Wali Kota Banda Aceh, Minggu (6/3/2022). Kegiatan ini juga bisa disaksikan secara hybrid.
Pelantikan pengurus AIMI Aceh Periode 2022/2027 dilantik oleh Ketua AIMI Pusat, Nia Umar, yang hadir secara virtual, dengan mengusung tema, “Mendukung Menyusui, Membangun Generasi, AIMI Aceh Siap Bersinergi”.
Dalam sambutannya Ketua AIMI Pusat, Nia Umar mengatakan, saat ini AIMI berada di 19 provinsi. Salah satu misi dari AIMI yaitu meningkatkan pemahaman seluruh elemen masyarakat tentang keutamaan menyusui selama dua tahun atau lebih serta risiko pemberian formula bagi bayi melalui upaya komunikasi kreatif.
“Selamat kepada pengurus AIMI Aceh semoga terus kompak semangat terus menggalakkan edukasi dalam hal menyusui,” jelasnya.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Aceh, Dyah Erti Idawati mengatakan, Aceh termasuk daerah yang tingkat menyusuinya rendah. Sehingga, kata dia, sangat penting edukasi kepada masyarakat tentang inisiasi menyusui, ASI eksklusif, dan ASI selama 2 tahun.
“Dukungan pemberian ASI tentu saja tidak lepas dari kader masyarakat bahkan termasuk dari sang ayah. Kita berharap agar Aceh bebas stunting,” tuturnya.
Dyah juga berharap AIMI Aceh dapat membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu tentang ASI sehingga terbentuk generasi penerus yang gemilang.
Sementara itu Ketua AIMI Aceh, Niken Asri Utami, sebelumnya menjelaskan, AIMI Aceh bernama (Komunitas Aceh Menyusui) KAM berdiri pada tahun 2020 beranggotakan praktisi kesehatan, akademisi, hingga ibu rumah tangga.
Dewasa ini, kata Niken, permasalahan ASI pada anak semakin meningkat. Pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan oleh ibu kepada bayi masih sangat rendah.
Lanjutnya. World Health Organization (WHO) sendiri telah mengumumkan pentingnya pemberian ASI sejak bayi lahir sampai usia 2 tahun. Gaungan ini didahului oleh WHO pada 1990 yang saat itu telah mempromosikan pentingnya pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan.
Dia juga menjelaskan AIMI Aceh terus memberikan edukasi promosi advokasi mengenai pentingnya menyusui bagi bayi dan kesehatan ibu. Kampanye tersebut dilaksanakan melalui media sosial, konsultasi online dan offline, seminar, dan lain sebagainya.
Usai pelantikan, AIMI Aceh menggelar seminar nasional, turut menjadi narasumber Ketua AIMI Pusat Nia Umar yang membahas gerakan mendukung ibu menyusui di indonesia serta pemaparan oleh Ketua AIMI Aceh, Niken Asri Utami, terkait air susu ibu, manfaatnya bagi imunitas ibu dan bayi di masa pandemi. (Cut Nauval d)