Sabtu, Juli 27, 2024
Google search engine
BerandaKetua Golkar Aceh Diharapkan Tokoh yang Bebas Korupsi

Ketua Golkar Aceh Diharapkan Tokoh yang Bebas Korupsi

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Momentum Musda XI Partai Golkar Aceh, yang akan dibuka Rabu malam ini (4/3/2020) di Hermes Hotel, diharap dapat melahirkan figur yang bebas dari korupsi, hingga tidak menjadi beban partai.

Sejumlah kalangan berharap partai tua berlambang pohon beringin ini bisa melahirkan kader terbaik yang bersih untuk memimpin Golkar Aceh, lima tahun kedepan.

Terkait Musda XI Partai Golkar ini, Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, Askhalani angkat bicara. Dia berharap Ketua Golkar Aceh kedepan adalah orang-orang yang memegang prinsip anti korupsi sebagai nilai, yaitu orang yang bebas dari praktik kotor korupsi, baik masa lalu, saat ini dan kedepannya.

“Yang paling penting adalah tokoh Golkar harus anti korupsi. Tokoh partai yang menjadi patron, dan figur itu bukan mantan narapidana,” kata Askhalani kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu (4/3/2020).

Berita Terkait: Prediksi Jelang Musda Golkar: Husen Banta 17, TM Nutlif 12

Selain itu, Askhalani berharap agar partai Golkar di Aceh menjadi contoh untuk membangun pondasi demokrasi di Aceh. Golkar juga perlu menentukan orang-orang yang dinamis dan diterima semua kalangan, mulai kaum muda, menengah maupun tua.

Partai dengan jumlah pengikut yang cukup banyak tentu harus memilih orang dengan tingkat popularitas tinggi di masyarakat, memiliki relasi politik luas, walau dari pemerintah, masyarakat sipil serta pihak lainnya.

Berita Terkait: Musda Golkar Aceh: Peluang TM Nurlif dan Husen Banta 50:50

“Dan harus mampu menjembatani pola kepentingan Aceh di tingkat nasional. Berkaca selama ini, figur seperti itu belum terlihat,” ujarnya.

Askhalani menyampaikan, peserta Musda Golkar harus memberikan suara kepada orang-orang yang memiliki kapabilitas tingkat tinggi untuk kepentingan Aceh. Karena, demi menjaga hubungan politik jangka panjang Aceh dengan nasional, dibutuhkan tokoh pemersatu.

“Karena bagaimana pun suara Golkar suara rakyat, karena apapun cerita partai Golkar menjadi patron politik di tingkat lokal. Golkar partai paling dewasa, dan cukup dihargai,” ucapnya.

Askhalani menggambarkan, Golkar Aceh saat ini memerlukan sosok yang bisa diterima semua kalangan. Figur seperti inilah yang saat ini sangat diperlukan oleh Partai Golkar Aceh sebagai pemersatu.

Karena itu, pemimpin Golkar Aceh selanjutnya diharapkan adalah sosok yang bisa menyatukan orang tua dan anak muda.

Lebih lanjut Askhalani, terkait otonomi khusus (Otsus), juga memerlukan orang-orang yang mampu membangun relasi dengan nasional, serta mempunyai militansi untuk kepentingan Aceh. Bukan demi segelintir orang, dan politik personal dengan pemerintah, ujarnya.

“Golkar Aceh ini perlu mencari orang terbaik, karena Golkar sebagai salah satu pintu masuk memperjuangkan kepentingan Aceh di tingkat nasional kedepannya,” pungkas Askhalani.

Sebelumnya, Andi HS, tokoh Golkar nasional yang dihubungi Waspadaaeh.com, Rabu (4/3/2020) menyatakan, dilihat dari rekam jejak calon yang muncul, dia respek melihat sosok Husin Banta karena dianggap lebih pantas dan telah lama berproses di Golkar.

Kata Andi, Husen Banta itu mantan aktivis mahasiswa, besar di oganisasi kepemudaan Aceh, pernah dua periode jadi anggota DPRA, dan pernah jadi sekretaris Golkar Aceh.

Promosi Andi, rekam jejak berorganisasian Husen Banta jelas, ke golkarannya jelas, komunikasi dengan segenap komponen masyarakat baik, dan integritasnya cukup untuk memimpin partai Golkar Aceh.

Kelebihan lain, menurut Andi, beliau berdomisili di Aceh, karena itu bisa penuh waktu hari demi hari mengelola organisasi

Dia berharap, Golkar Aceh jauh lebih baik kedepan dipimpin oleh orang yang tepat. Orangnya adalah Husen Banta, kata Andi. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER