Kamis, April 25, 2024
Google search engine
BerandaAcehKetua DPRK Aceh Besar Ingatkan, Perayaan Maulid Tak Jadi Klaster Baru COVID-19

Ketua DPRK Aceh Besar Ingatkan, Perayaan Maulid Tak Jadi Klaster Baru COVID-19

Jantho (Waspada Aceh) – Bulan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Provinsi Aceh, seperti biasa sudah menjadi tradisi. Masyarakat di Tanah Rencong biasanya merayakan kelahiran Rasulullah ini hingga 100 hari ke depan.

Karena sudah menjadi tradisi, hampir semua pemerintah di kabupen/kota, tidak akan melarang perayaan sakral itu, meski saat ini pandemi COVID-19 di Provinsi Aceh masih terus menimbulkan korban. Hampir setiap hari ada saja yang dilaporkan positif terpapar virus Corona, bahkan ada yang meninggal dunia.

Di Aceh Besar, misalnya, akhir Oktober sampai akhir Desember 2020, biasanya warga secara bergantian memperingati Maulid Nabi, yang dilaksanakan dari rumah satu ke rumah warga lainnnya. Dari kampung satu ke kampung lainnya. Atau lewat organisasi/wadah atau dinas instansi pemerintah mau pun swasta.

Melihat animo masyarakat tidak surut melaksanakan Maulid Nabi, meski dalam suasana pandemi COVID-19, maka pemerintah daerah setempat tidak akan melarang. Tapi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, yakni menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak).

Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali, kepada Waspadaaceh.com, Kamis (29/10/2020), mengatakan, karena sudah mentradisi dan Maulid Nabi itu dipandang sakral bagi ummat Islam, pihaknya tidak akan melarang warga merayakannya.

Menurut Iskandar, biasanya warga akan mengundang warga lainnya dan kerabatnya, untuk berkumpul di rumahnya. Para tamu biasanya, sambil menyantap makanan yang disediakan tuan rumah, sembari mendengarkan tausyiah dari ustad yang sengaja diundang untuk mengisi ceramah.

Tapi Ketua DPRK ini mewanti-wanti bahwa semua yang menghadiri Maulid Nabi harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (Prokes). Selain ketat menetapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M), kata Iskandar Ali, penyelenggara juga harus mengatur waktu agar lebih efektif.

“Momentum Maulid Nabi ini, kita berdoa agar kita semua dijauhkan dari segala bala dan mara bahaya, terutama virus COVID-19,” harapnya.

Iskandar Ali kembali mewanti-wanti agar pelaksanaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW tidak menjadi klaster baru penyebaran COVID-19. Warga diminta tetap menjalankan protokol kesehatan 3 M.

Sebelumnya, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, juga mengeluarkan instruksi kepada jajarannya agar tidak melarang warganya merayakan Maulid Nabi.

“Saya pertegas lagi bahwa tidak ada larangan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, tetapi tetap menjalankan protokol kesehatan dalam pelaksanaanya,” kata Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.

Dia menjelaskan, penerapan protokol kesehatan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan bagian untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Banda Aceh, khususnya.

Dia mengatakan, saat ini Banda Aceh tengah berkutat di zona oranye sehingga penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu upaya agar pada akhir tahun ini, ibu kota Provinsi Aceh itu bisa beraktivitas dengan normal jika statusnya sudah masuk dalam zona hijau. (B01)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER