Banda Aceh (Waspada Aceh) – Illiza Sa’aduddin Djamal, membacakan salah satu puisi karya Din Saja yang berjudul “Masa Depan Mencemaskan,” yang ditulis 31 Desember 2012 silam.
Illiza mengapresiasi hasil kerja para seniman dan budayawan Aceh yang malam ini mengangkat hasil karya Din Saja.
Hal tersebut disampaikan Illiza yang juga anggota Komisi X DPR RI ini usai menghadiri kegiatan bertajuk “Malam Puisi Din Saja: No Meulakee No Meugadde” (tidak meminta tidak menggadai), yang digelar di Kedai Kopi Cut Ayah, Pango, Banda Aceh, Minggu malam (1/3/2020).
“Bang Din Saja adalah seniman yang memang sudah melegendaris di Aceh,” katanya. Saya sangat mendukung kegiatan ini untuk terus dilestarikan.
Illiza yang sedang reses itu menjelaskan, kegiatan seni budaya tidak hanya yang glamour saja, justru cukup banyak seperti baca puisi, mueratoeh dan sebagainya yang harus terus dijaga dilestarikannya.
“Banyak kritk-kritik tajam yang disampaikan melalui karya seni, untuk membangun Aceh ke depan lebih baik. Ini harus diberikan ruang dan kesempatan yang besar,” ungkap Illiza, yang juga mantan Wali Kota Banda Aceh.
Illiza mengharapkan, agar Pemerintah Aceh mendukung, membantu, menyatu dengan mengajak dan melibatkan para pelaku seni dalam membangun peradaban Aceh ke depan.
Malam Puisi Din Saja menghadirkan pertunjukan; Baca Puisi, Essai Seni, Hikayat, Balada, Biola Aceh, Musik Etnik dan lainnya. Pertunjukan diisi oleh tiga tokoh seniman Aceh, yaitu Din Saja (penyair), Sarjev (musik), Fuadi S Keulayu (penghikayat). Karya tiga serangkai tersebut turut dipaparkan dalam bentuk essai seni oleh Muhammad, pengamat seni budaya
Acara tersebut selain dihadiri Illiza Sa’aduddin Djamal, juga Rafli, Anggota Komisi VI DPR RI, Dinas Pariwisata Kota Banda, akademisi dan seniman dan budayawan Aceh serta para undangan.(Ali Akbar)