Kamis, September 19, 2024
BerandaAcehKeluhan Pelayanan Makanan Atlet PON di Aceh, Ini Kata Penyedia Konsumsi

Keluhan Pelayanan Makanan Atlet PON di Aceh, Ini Kata Penyedia Konsumsi

Banda Aceh (Waspada Aceh)– Tim official dan sejumlah kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh mengeluhkan keterlambatan pengantaran nasi kotak untuk para atlet.

Tak hanya terlambat, beberapa nasi kotak yang diterima pun dalam kondisi tidak layak konsumsi karena sudah basi.

Ketua Bidang Konsumsi PB PON XXI Wilayah Aceh, Diaz Furqan, dalam konferensi pers di Media Center Hermes Hotel, Kamis (12/9/2024), menjelaskan  pihaknya telah memilih vendor pengadaan makanan melalui e-purchasing sesuai dengan aturan yang berlaku.

Namun, Diaz mengakui adanya beberapa masalah di lapangan terkait distribusi makanan.

“Kami memilih vendor berdasarkan e-purchasing sesuai dengan Peraturan Presiden terkait pengadaan barang dan jasa. Namun, kami menemukan sejumlah kendala di lapangan terkait distribusi,” ujar Diaz.

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh tengah melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terkait keluhan ini.

Diaz juga mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Liaison Officer (LO) untuk memastikan makanan yang tidak layak segera diganti. Namun, beberapa kendala teknis seperti lambatnya jaringan internet di lokasi tertentu menyebabkan proses pemesanan makanan terhambat.

“Kami selalu berkoordinasi dengan LO sebelum pertandingan dimulai untuk memastikan pemesanan makanan tepat waktu. Namun, di beberapa lokasi, jaringan internet yang lambat menyebabkan kendala dalam pemesanan secara digital,” kata Diaz.

Dalam kasus makanan yang basi, Diaz menjelaskan  biasanya sayur dalam nasi kotak yang menyebabkan bau tidak sedap.

“Begitu ada keluhan, kami segera memerintahkan vendor untuk mengganti makanan yang tidak layak,” tambahnya.

Adapun harga setiap kotak makanan untuk atlet PON dipatok sebesar Rp50.500, dengan tambahan Rp19.900 untuk snack. Pihak PB PON memastikan bahwa porsi dan komposisi makanan telah disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi atlet yang dirancang oleh ahli gizi dari pihak panitia.

Diaz juga mengatakan bahwa masalah keterlambatan pengiriman, terutama pada jam-jam sibuk, masih menjadi kendala utama. “Kami akan terus memperbaiki koordinasi dan memastikan makanan tiba tepat waktu dan dalam kondisi baik,” pungkasnya.

Auditor Ahli Madya BPKP Aceh, Jufridani,
menegaskan bahwa tim pengawas BPKP dan Inspektorat terus memantau kondisi di lapangan, terutama terkait pengelolaan konsumsi atlet.

“Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti di lapangan untuk mengevaluasi kinerja vendor. Temuan ini akan kami review sebelum melakukan pembayaran, kami sudah menemukan beberapa kasus nasi kotak yang tidak layak konsumsi, dan sedang melakukan investigasi lebih lanjut,” ungkap Jufridani. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER