Minggu, Mei 19, 2024
Google search engine
BerandaKasus Positif Terus Bertambah, Perbatasan Aceh - Sumut Bebas Tanpa Pemeriksaan

Kasus Positif Terus Bertambah, Perbatasan Aceh – Sumut Bebas Tanpa Pemeriksaan

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Meski terjadi lonjakan kasus pasien positif Corona atau COVID-19 di Provinsi Aceh, yang tercatat pada Rabu (15/7/2020), ada penambahan 27 kasus baru positif dan dua pasien meninggal dunia, namun arus masuk dan keluar di perbatasan Sumatera Utara – Aceh, tampak sudah normal.

Pantauan waspadaaceh.com pada akhir pekan, Kamis (9/7/2020), hingga Senin (13/7/2020), jalinsum Aceh – Sumut tampak sudah normal. Tidak ada lagi pemeriksaan di perbatasan antara Besitang, Sumut dan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang.

Di perbatasan Sumut dan Aceh itu, terdapat cek point, namun sudah tidak ada lagi petugas di sana, baik pada siang hari mau pun malam hari. Biasanya, cek point di perbatasan itu sebelumnya setiap kendaraan selalu dicek tujuan serta keperluan ke Aceh dan dilakukan penyemprotan disinfektan.

Sementara itu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh seperti di Cunda Raya, Jalan Darussalam dan Batuphat Timur, banyak warga yang mengantri membeli makanan maupun nongkrong di cafe tidak mengenakan masker sama sekali.

Marwan, warga Medan yang menginap di Hotel Medan, Kuta Alam, Banda Aceh, mengatakan, datang ke Banda Aceh untuk keperluan bisnis. Dia mengaku sebelumnya cukup sulit masuk ke Aceh dari jalur darat namun kini sudah lancar.

“Waktu Corona itu, masuk perbatasan aja harus dicek. Keperluan apa dan tujuan apa. Dicek suhu tubuh, terus ditanya apakah ada surat jalan atau tidak. Sekarang lancar, tidak ada pemeriksaan apa pun. Di Banda Aceh pun saat itu ruang gerak terbatas, cafe banyak tutup. Sekarang sudah normal,” ungkapnya.

Marwan berharap semoga kasus positif di Aceh tidak bertambah lagi karena dia masih banyak bisnis dan urusan lagi. Dia menilai lebih baik, Pemerintah Aceh melakukan rapid test massal secara acak disertai dengan PCR swab agar lebih mudah mendeteksi pasien reaktif.

Dari pantauan waspadaaceh.com, hampir di setiap sudut kota Langsa, Bireuen, Lhokseumawe, Sigli hingga ibukota provinsi, Banda Aceh, sudah banyak kendaraan plat BK asal Sumatera Utara serta BM asal Pekanbaru berlalu lalang di sana.

Sejumlah cafe, warung kopi, rumah makan hingga hotel sudah ramai pengunjung. Bahkan banyak pengunjung yang tidak menggunakan masker sama sekali. Banyak anak muda yang nongkrong di cafe dan restoran juga tidak mengenakan masker sama sekali. Aktifitas di berbagai kabupaten/kota di Aceh ini terlihat normal.

“Di sini sudah biasa. Awalnya saja sempat takut, tapi mulai normal. Waktu awal-awal Corona itu, sepi sama sekali tidak ada kendaraan lalu lalang. Tapi sekarang sudah membaik dari pada sebelumnya. Meski belum ramai. Kalau pun isolasi, kita tidak bisa mencari nafkah. Sama dengan bohong,” kata Amri, pengusaha warung kopi di Peunayong, Kuta Alam, Banda Aceh.

Seperti di Sigli, Kabupaten Pidie. Di pusat kota, terlihat masih banyak warga yang tidak mengenakan masker. Di lokasi ini banyak pusat keramaian seperti cafe, warung makan serta warung kopi. Termasuk di pusat kota Bireuen.

Padahal Pemerintah Aceh dan Gugus Tugas berulang kali mengimbau agar selalu menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun sesering mungkin serta kurangi kontak langsung dengan orang lain atau menjaga jarak. Namun, kini imbauan tersebut terkesan terabaikan seiring melonjaknya kasus positif Corona di Provinsi Aceh. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER