Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kasus Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Aceh bertambah lagi 68 orang, sehingga secara akumulatif menjadi 11.237 orang. Kasus meninggal dunia juga bertambah tujuh orang.
Pasien COVID-19 yang sembuh bertambah 53 orang, sementara itu jumlah kasus aktif yang masih dirawat di rumah sakit atau isolasi sebanyak 9.770 orang, kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Minggu (2/5/2021).
“Penambahan kasus positif harian kali ini lebih rendah dibandingkan sehari sebelumnya, yang mencapai 124 kasus,” ujarnya.
Juru bicara yang akrab disapa SAG itu mengatakan, meski penambahan kasus hari ini lebih rendah daripada sehari sebelumnya. Namun tak lantas membuat masyarakat lengah. Kasus harian memang berfluktuasi, naik-turun dari hari ke hari, tapi tidak tertutup kemungkinan esok-lusa dan seterusnya bisa tiba-tiba melonjak lagi, paparnya.
Karena itu, sambungnya, pengetahuan tentang naik-turun kasus harian penting diketahui masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya. Namun, yang jauh lebih penting dari itu menyikapinya dengan bijak, tidak panik, tidak pasrah, dan tidak berhenti berikhtiar untuk membendung penyebaran virus corona di dalam keluarga dan di tengah-tengah masyarakat.
Langkah ikhtiar itu, lanjut SAG, selain menjalankan protokol kesehatan secara konsisten dan disiplin, juga ikut mendorong anggota keluarganya untuk melakukan vaksinasi COVID-19 di pusat-pusat pelayanan kesehatan terdekat. Seperti Puskesmas dan Puskesmas Pembantu yang menyelenggarakan vaksinasi COVID-19.
Orang usia lanjut (Lansia) yang kesulitan mengakses tempat-tempat pelayanan vaksinasi COVID-19 hendaknya dibantu dan dimudahkan. Jangan sampai ada Lansia yang hanya mendapatkan dosis pertama, tapi kemudian gagal mendapat dosis II pada waktu yang telah ditentukan, hanya gara-gara kesulitan mengakses tempat vaksinasinya.
Vaksinasi COVID-19 diberikan dalam dua dosis. Dosis I dan II harus diterima seseorang sesuai protokol vaksinasi COVID-19. Apabila hanya menerima dosis I saja, selain tidak efektif membentuk antibodi spesifik secara sempurna, juga belum bisa diprediksi dampak klinisnya dalam jangka panjang.
“Karena itu, jangan ambil risiko. Segera vaksinasi dosis I dan lanjutkan dengan dosis II sesuai jadwal yang ditetapkan. Bantu Lansia yang kesulitan mengakses sarana pelayanan vaksinasi COVID-19 itu,” tutur SAG mengingatkan. (Ria)