Banda Aceh (Waspada Aceh) – Konferensi Daerah PDI-Perjuangan (PDIP) Aceh, berhasil memilih pengurus baru–duet Muslahudin Daud – Yunia Sofiasti sebagai ketua umum partai berlambang “banteng moncong putih” di Aceh tersebut.
Karimun Usman, Ketua PDIP Aceh sebelumnya yang menjabat hingga tiga periode, harus lapang dada. Wajah baru Muslahuddin Daud dan Yunis Sofiasti, yang terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris DPD PDI P Aceh, diharapkan mampu membawa partai itu memperoleh suara lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
Pada konferensi yang dihadiri oleh Wali Nanggroe, Malik Mahmud itu, berlangsung 3 Agustus 2019 di Anjungmonmata, Banda Aceh itu, Yunia Sofiasti, dipilih sebagai sekretaris menggantikan Rifki Tajuddin dan Hamdani sebagai Bendahara menggantikan Fariz Reza Firmandez.
Selain Wali Nanggroe, hadir pada acara partai pemenang Pemilu 2019 ini, Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, perwakilan Pangdam IM, Kajati dan Kapolda Aceh.
Dari DPP PDI-P hadir Prof. Rokhmin Dahuri, H. Bambang Dwi Hartono, Sri Rahayu, Juliardi Pieter Batubara dan Ramon Doni Adam. Lebih dari 15 DPC kabupaten/kota se Aceh juga datang pada konferensi tersebut.
Ketua PDIP Aceh sebelumnya, Karimun Usman, yang menurut Bambang Dwi Hartono adalah “Anak Emas” Ketum Megawati Soekarnoputri, mengharapkan keberadaan partai nasionalis di Aceh itu ke depan bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Memang, kata Karimun Usman, yang juga dipanggil Ayahanda, PDI Perjuangan sudah banyak berbuat untuk Aceh, namun selalu dinafikan.
Prof. Rokhmin Dahuri sebagai salah seorang ketua DPP PDI Perjuangan menegaskan, prihatin dengan kondisi PDI-P di Aceh. Pihaknya juga sudah melakukan inventarisasi masalah dan peluang ke depan.
Dia yakin dengan semangat gotong-royong dan juga kerjasama, maka ke depan PDI-P di Aceh segera akan jaya kembali.
Menurut Rokhmin Dahuri, mayoritas pengurus DPC PDI-P se Aceh menerima dan mendukung penuh hasil Konferda PDI-P Aceh, pada 3 Agustus 2019. (ria)
