Banda Aceh (Waspada Aceh) – Perilaku penggunaan lampu sein yang keliru oleh pengendara kendaraan bermotor masih sangat banyak kita temui saat di jalan, baik momen mulai mengaktifkan maupun ketika menonaktifkan lampu yang umumnya banyak digunakan saat hendak posisi berbelok.
Tentunya perilaku ini jika tidak segera disadari dapat berpotensi membuat pengendara lain di sekitar bisa jadi gagal paham yang berujung sebagai pemicu awal penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Menurut data angka kecelakaan lalu lintas yang bersumber dari kepolisian, situasi ceroboh terhadap lalu lintas dari depan, gagal menjaga jarak, ceroboh saat mendahului serta ceroboh saat berbelok menjadi empat dari lima kasus tertinggi penyebab kecelakaan lalu lintas yang ada di tanah air.
Koordinator Instruktur Safety Riding Honda di Wilayah Aceh Reza Novendri mengatakan banyak referensi yang bisa dijadikan acuan dalam menentukan momen kapan sebaiknya pengendara mulai mengaktifkan lampu sein, bisa menggunakan metode jarak meter ataupun metode waktu detik.
Untuk mempermudah pemahaman secara umum lampu tanda isyarat ini dapat mulai kita fungsikan pada rentang 30 meter sebelum titik berbelok atau dengan ritme waktu tiga detik saat kita beriringan dengan kendaraan di depan.
Metode ini juga berlaku untuk momen saat kita hendak berpindah lajur, ataupun saat hendak proses berhenti di bahu jalan dalam kondisi kondisional.
Selanjutnya kita juga harus segera mematikan signal lampu sein tersebut segera setelah posisi setang kemudi sudah lurus dengan arah tujuan. Adapun hal ini bertujuan untuk memberikan waktu yang cukup kepada pengendara lain untuk siaga mengantisipasi jarak iring ataupun pindah manuver arah dengan posisi keberadaan kendaraan kita.
Untuk kelengkapan pendukung dalam sistem fungsi lampu sein yang terpasang pada kendaraan tentunya mengacu ke standar asli pabrik yang sudah teruji dalam standar keselamatan, baik dari penggunaan warna lampu isyarat, ritme kedipan serta jumlah dan tata letak lampu itu sendiri.
Oleh karena jika dimodifikasi tidak sesuai dengan ketentuan tentunya dapat membuat instrumen ini tidak bekerja dengan maksimal saat difungsikan. (*)
