Banda Aceh (Waspada Aceh) – Di bulan suci Ramadhan, tradisi memasak kanji rumbi (sejenis bubur nasi) terus dijaga kelestariannya oleh warga Gampong Beurawe, Banda Aceh, hidangan berbuka yang kaya rempah ini dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan oleh pengurus Masjid Al Furqan, Beurawe, Banda Aceh tepatnya di area belakang Masjid Al Furqan, di halaman sekretariat remaja masjid berlokasi di Jl M Daud Meunasah Kayee Jato, Beurawe Banda Aceh.
Pantauan Waspadaaceh.com pada Kamis (14/3/2023), Budi Dharma, yang akrab disapa Tgk Agam tampak sedang sibuk menuangkan kanji rumbi ke dalam masing-masing wadah. Sementara pemuda lainnya juga sedang mengaduk adonan kanji rumbi menggunakan tongkat panjang pada satu belanga.
Berbagai wadah berwarna-warni beragam ukuran tertata rapi di atas meja panjang untuk menampung kanji rumbi, kuliner khas Aceh yang penuh rempah yang bisa dinikmati sebagai hidangan untuk berbuka puasa.
Muhammad Al-Kausar, pengurus Masjid Al Furqan mengatakan proses memasak dimulai selepas shalat dzuhur dan memakan waktu sekitar dua hingga tiga jam. Biaya pembuatan kanji rumbi mencapai Rp1,6 juta untuk dua belanga, dengan dana yang diperoleh dari donatur dan partisipasi masyarakat. Satu belanga mampu menyediakan porsi untuk 150 orang yang berbuka di masjid dan warga sekitar untuk dibawa pulang
Tidak hanya warga Beurawe, masyarakat dari daerah lain pun juga diperbolehkan mengambil kanji rumbi ini. “Siapa saja bila mengambil kanji runbi ini tinggal bawa wadah maisng-masing. Setiap sore ramai yang berdatangan ada yang dari Aceh Besar bahkan juga dari Blang bintang,” jelasnya.
Kausar mengatakan bahwa tradisi ini telah berlangsung sejak tahun 1998 atau sejak 26 tahun silam. Untuk menjaga tradisi tersebut pengurus masjid juga melakukan kaderisasi juru masak. Budi Dharma, salah satu koki andalan, sering mengajak pemuda setempat untuk belajar memasak dan meracik bumbu kanji rumbi.
Sebelum azan Ashar, warga berdatangan ke masjid untuk mengecek apakah wadah mereka sudah terisi. Nurbaiti, Warga asal Pidie Jaya yang telah berdomisili di Beurawe sejak tahun 2010 ini mengatakan momen mengambil kanji rumbi selama ramadhan sangat dinantikan. Menurutnya kanji rumbi memiliki rasa khas yang menyegarkan setelah berbuka puasa.
“Selama bulan puasa, kami ga pernah bosan makan kanji rumba ini, rasanya khas, bumbunya terasa, karena kanji rumbi ini banyak khasiatnya unutk kesehatan, efeknya badan jadi lebih segar,” tuturnya. (*)