Rabu, Mei 8, 2024
Google search engine
BerandaSumutKadis PMD Tapsel: UMKM di Desa Harus Mampu Dorong Ekonomi Daerah

Kadis PMD Tapsel: UMKM di Desa Harus Mampu Dorong Ekonomi Daerah

Padangsidimpuan  – “Usaha-usaha di pedesaan, baik skala mikro, kecil dan menengah (UMKM), harus diberdayakan sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah,” kata M.Yusuf Nasution,  Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tapanuli Selatan, ketika membuka kegiatan Training Kewirausahaan di Padangsidimpuan, Selasa (23/4/2019).

Menurut Yusuf, UMKM di pedesaan kini memiliki peluang yang cukup besar untuk bisa tumbuh dan berkembang, termasuk untuk mendirikan Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Kata Yusuf, usaha-usaha di desa yang jumlahnya cukup banyak dan jenis usahanya beragam, harus mendapat pembinaan secara berkesinambungan agar mampu berperan meningkatkan kesejahteran masyarakat.

“Pemerintah setiap tahun telah menyalurkan dana yang cukup besar ke desa-desa, dan dana itu harus mampu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memberdayakan desa, termasuk memberdayakan usaha-usaha di pedesaan,” lanjut M.Yusuf di hadapan 60 peserta training, yang menghadirkan trainer dari Pusat Informasi dan Pengembangan Bisnis (PINBIS) Indonesia, Maskur Abdullah dan Nurhalim Tanjung.

M.Yusuf menyebutkan, ada banyak produk-produk di pedesaan, bila ditingkatkan kualitas dan kemasannya, dapat menjadi produk unggulan. Sebagai contoh, kata M.Yusuf, gula aren, keripik singkong, keripik pisang, barang kerajinan (tenun ulos), produk-produk olahan dari salak, kolang-kaling  dan lainnya.

“Tapi tentu kualitas produknya harus ditingkatkan. Bentuk dan kemasannya juga harus ditingkatkan sehingga bisa diterima oleh pasar modern,” kata M.Yusuf.

Pada kegiatan trainining kewirausahaan yang diikuti pengurus kelompok usaha desa dan beberapa kepala desa itu, narasumber menyampaikan tiga modul materi, yakni Motivasi dan Karakteru Wirausaha, Pembukuan Sederhana dan Menghitung Biaya Produksi serta Pemasaran di Era Digital dan Teknik Kemasan.

Materi training disampaikan secara interaktif (dua arah), dan diisi dengan game-game edukatif, sehingga para peserta terlihat aktif mengikuti training dan aktif menyampaikan pendapat mau pun menyampaikan pertanyaannya. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER