Lhokseumawe (Waspada Aceh) – Kota Lhokseumawe kini sudah ditetapkan masuk kategori Zona Merah, dan karena itu Kadis Pendidikan, Ibrahim, mengaku belum berani mengambil resiko untuk menerapkan sistem belajar tatap muka di sekolah.
Hal itu diungkapkan Kadis Pendidikan Kota Lhokseumawe Ibrahim ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (15/10/2020), terkait situasi dan kondisi belajar mengajar di tengah pandemi COVID-19.
Ibrahim mengatakan selaku Kadis Oendidikan yang baru dilantik, dia tidak ingin salah mengambil keputusan yang memiliki resiko tinggi atas dampak dari COVID-19.
Sebelumnya para wali murid menyampaikan surat permohonan dan mengatakan setuju penerapan belajar secara tatap muka, dan pernah diajukan ke Dinas Pendidikan untuk diteruskan ke Tim Gugus dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lhokseumawe untuk disetujui.
Kini surat permohonan tersebut harus ditunda dan akan dievaluasi kembali. Karena tidak mungkin memaksakan keadaan untuk menerapkan sistem belajar tatap muka dengan normal, mengingat penularan COVID-19 kian hari semakin meningkat.
Apalagi dengan status Kota Lhokseumawe sekarang sudah masuk kategori zona merah maka tidak mungkin menerapkan belajar secara tatap muka, karena hal itu melanggar protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.
Ibrahim menegaskan dia tidak berani mengambil resiko untuk menerapkan sistem belajar tatap muka. Dia khawatir bila.dampak buruk terjadi terhadap pelajar atau pengajar maka pihaknya pula yang harus bertanggung jawab.
“Terkait surat permohonan wali murid yang setuju meminta agar siswa belajar tatap muka, kini kita pending dan harus dievaluasi kembali. Karena keadaannya tidak mungkin lagi, di tengah zona merah,” ujarnya.
Sementara itu, sejumlah wali murid menuturkan selama ini mereka hanya mengikuti arahan yang diminta pihak sekolah masing-masing. Salah satunya menandatangani surat permohonan diterapkan sistem belajar secara tatap muka.
Salah seorang wali murid, Erwin, mengatakan semua usaha untuk meneken surat permohonan tersebut merupakan ide dari pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe
“Kami ini hanya mengikuti apa yang disuruh pihak sekolah. Bahkan itu juga keinginan Kadis Pendidikan yang lama. Sedangkan Kadis yang baru dilantik sekarang malah sebaliknya tidak berani ambil resiko untuk hal itu,” ungkapnya.
Erwen berharap pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe harus menyatukan persepsi dan dapat mengambil keputusan dengan bijak tanpa ada kepentingan lain yang bersifat pribadi. (b09)