Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh dan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Malaysia berencana menandatangani nota kesepahaman (MOU) pada Februari 2024.
Sebagaimana disampaikan dalam pertemuan antara pengurus DMDI Malaysia dengan Kadin Aceh di Aula Kantor Kadin Aceh, Rabu (17/1/2024), kerjasama ini meliputi bidang kesehatan, kecantikan, produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pendidikan.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Presiden DMDI Malaysia, Prof Emeritus Datuk Wira Dr Mohd Jamil Mukmin, Chair Women Saudagar Malaysia yang juga Pengerusi DMDI Malaysia Putrajaya, Dato’ Joyah Abd Rashid, berserta delegasi.
Selain itu, hadir pula Ketua DMDI Indonesia, Said Aldi Alidrus, Sekjen DMDI Indonesia, Muhammad Hasbi, dan Ketua DMDI Aceh, Aidi Kamal.
Wakil Ketua Koordinator Bidang Ekonomi Kadin Aceh, H Ramli, mengatakan bahwa Kadin Aceh mengapresiasi kerjasama dengan DMDI Malaysia. “Nantinya akan ada MOU baik bidang kesehatan dan juga UMKM. Kita bawa UMKM ke Kuala Lumpur dan kita buat MOU di sana,” katanya.
Apalagi lanjutnya, di bawah naungan Kadin Aceh, ada sekitar 20 organisasi perempuan pelaku ekonomi yang bergerak aktif dan berharap adanya dukungan dan kerjasama di dunia internasional. Ia berharap kerjasama ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh dan Malaysia.
Sementara itu, Dato’ Joyah Abd Rashid mengatakan bahwa dengan pertemuan hari ini bisa terjalin kerjasama terkait bidang kesehatan dan kecantikan, serta sosial dan pendidikan.
“Insya Allah bulan Februari akan ada tanda tangan MOU antara Kadin dengan DMDI. Kemudian tanggal 26 April ada pengukuhan di Malaysia antara silaturahmi antara DMDI Malaysia dan Nusantara. Di situ juga ada kerjasama dan MOU. Dan diresmikan oleh Presiden DMDI,” jelasnya.
Dato’ Joyah juga menjelaskan apa saja yang telah dilakukan di Malaysia. Salah satunya telah melahirkan lebih dari 10.000 usahawan perempuan bertajuk “from zero to hero” yang akhirnya dapat menyumbangkan kepada negara.
Usai acara, mereka disuguhi makan siang bersama dengan makanan khas Aceh. Suasana di Kantor Kadin Aceh terlihat meriah dengan pameran produk-produk UMKM khas Aceh seperti baju khas Aceh, selendang, kasab Aceh, tas, dompet, berbagai aksesori, parfum, dan kerajinan lainnya.
Ketua DMDI Indonesia, Said Aldi Al-Idrus, juga mengharapkan adanya bisnis matching sebagai hasil dari pertemuan ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kerjasama antara kedua pihak dan menjaga hubungan silaturahim.
Said Aldi yang juga Komisaris Independen PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) mengundang Kadin Aceh untuk berkunjung ke Malaysia dalam hal mempromosikan produk-produk khas Aceh, dan DMDI Malaysia siap menfasilitasinya.
Said yang juga bagian dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) berkomitmen terus meningkatkan perekonomian daerah. (*)
Waspada Aceh on TV