Banda Aceh (Waspada Aceh) – Menjelang libur akhir tahun 2022, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mengantisipasi kunjungan wisatawan ke Aceh, baik domestik maupun mancanegara, yang diperkirakan jumlahnya akan membludak.
Kepala Disbudpar Aceh Almuniza Kamal mengatakan, Jumat (16/12/2022), mereka telah melakukan koordinasi dengan SKPA terkait dan stakeholder, antara lain pengusaha travel, kuliner dan pihak perhotelan. Sebab menurutnya, pada libur akhir tahun 2022, jumlah wisatawan akan meningkat tajam.
Sementara itu Almuniza Kamal juga menyebutkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Aceh sepanjang tahun 2022 mencapai 319 wisatawan. Wisatawan ini berasal dari Malaysia, Prancis, Jerman dan beberapa negara lainnya.
Selain kunjungan wisatawan yang meningkat, kata Almuniza, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Aceh pada Oktober juga mengalami kenaikan. TPK pada Oktober 2022 mencapai 37,11 persen atau meningkat 1,89 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
“Jelang akhir tahun ini, kami akan berkolaborasi dengan SKPA terkait, Pemkab Kabupaten/Kota dan pelaku pariwisata (agent travel, hotel, dll) untuk mengantisipasi membludaknya kunjungan wisatawan seperti yang terjadi saat libur lebaran kemarin,” tutur Almuniza Kamal kepada Waspadaaceh.com.
Lanjutnya, Disbudpar Aceh juga terus menggencarkan promosi melalui berbagai platform, baik melalui media massa maupun media sosial.
Sepanjang tahun ini, sejumlah kebijakan dan ratusan program dicetuskan Disbudpar Aceh untuk mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif/UMKM melalui tagline “Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata”.
Upaya-upaya tersebut di antaranya, menggenjot sektor kepariwisataan dengan konsep 3A (atraksi, aksesibilitas, dan amenitas) dalam bentuk program kegiatan skala nasional maupun internasional. Yaitu menerapkan strategi pemasaran melalui promosi media, meningkatkan SDM pelaku pariwisata, membangun desa wisata, serta berkolaborasi dengan sejumlah pemangku kepentingan.
Kata dia, di Provinsi Aceh memiliki 833 objek wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Umumnya, para wisatawan banyak berkunjung ke destinasi wisata di Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Tengah, dan Aceh Singkil.
Meskipun jumlah kunjungan wisatawan meningkat, namun Disbudpar masih memiliki beberapa kendala dalam menggaet wisatawan. Menurutnya selain anggaran yang terbatas juga terbatasnya jumlah maskapai penerbangan.
Lanjutnya, saat ini aktivitas penerbangan domestik maupun internasional ke Aceh tidak sebanding dengan sebelum pandemi COVID-19, meskipun dalam beberapa bulan terakhir ini pihak maskapai mulai menambah jumlah penerbangannya.
“Kami berharap, ke depan jumlah penerbangan ke Aceh dapat lebih banyak lagi, baik untuk penerbangan domestik maupun luar negeri,” tuturnya. (*)