Rabu, November 12, 2025
spot_img
BerandaAcehIrigasi Terputus, Warga Tangse Swadaya Sewa Beko Agar Sawah Tak Kering

Irigasi Terputus, Warga Tangse Swadaya Sewa Beko Agar Sawah Tak Kering

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Demi menyelamatkan lahan persawahan dan perkebunan, warga Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh, bergotong royong memperbaiki saluran irigasi Geunie yang rusak akibat banjir besar akhir 2024.

Warga rela menyewa alat berat (beko) dan melakukan perbaikan secara swadaya. Upaya tersebut dilakukan karena saluran irigasi yang mengairi ratusan hektare sawah itu terputus total, membuat petani terancam gagal tanam.

Melalui kerja bersama di sepanjang aliran Krueng Rambong, warga berinisiatif melakukan perbaikan darurat agar aliran air kembali mengalir ke area persawahan. Meski bersifat sementara, upaya warga tersebut mulai memulihkan aliran air ke sebagian sawah.

“Perbaikannya belum maksimal, tapi cukup membantu agar air mulai kembali mengalir,” kaga Ketua Pemuda Gampong Lhok Keutapang, Muhammad, Sabtu (1/11/2025).

Muhammad menjelaskan, kerusakan irigasi terjadi setelah banjir besar menghantam wilayah Tangse pada akhir tahun lalu, menyebabkan 128 hektare sawah rusak parah. Selama berbulan-bulan, petani kesulitan menanam padi, jagung, dan palawija karena pasokan air terhenti.

Kini, dengan hasil perbaikan darurat, sebagian petani mulai kembali menanam. Namun, warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk membangun kembali saluran irigasi agar berfungsi optimal dan mampu menopang dua kali musim tanam.

Sementara, Geuchik Gampong Lhok Keutapang, Mustafa, menilai semangat gotong royong warga menjadi bukti kuatnya kepedulian masyarakat terhadap keberlangsungan pertanian. Ia berharap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera meninjau dan memperbaiki infrastruktur yang rusak.

“Kami sangat berharap saluran irigasi ini dibangun kembali. Saluran lama sudah rusak parah diterjang banjir,” ujarnya.

Mustafa juga menyatakan dukungan terhadap Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai pilar utama ketahanan pangan nasional.

Ia menilai perbaikan irigasi Geunie sejalan dengan program Quick Wins dan Padat Karya Tunai (PKT) melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang dijalankan Kementerian PUPR.

“Irigasi dan jembatan memainkan peran penting dalam swasembada pangan. Kami berharap pemerintah membantu mempercepat perbaikan agar petani kembali sejahtera,” tutupnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER