Banda Aceh (Waspada Aceh) – Innalilahi wa inna ilaihi raji’un. Dunia jurnalistik Aceh berduka setelah kehilangan sosok wartawan, Abdul Mukthi Hasan, yang wafat pada Kamis (7/11/2024), pukul 07.45 WIB di RSUD dr. Fauziah Bireuen.
Kabar duka ini meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, sahabat, dan rekan seprofesi yang mengenalnya sebagai seorang jurnalis penuh dedikasi dan berintegritas.
Abdul Mukthi Hasan dikenal sebagai jurnalis yang tidak hanya mendedikasikan hidupnya untuk dunia jurnalistik, tetapi juga gigih memperjuangkan kebenaran melalui setiap karya yang dihasilkannya.
Semasa berkarier di Harian Waspada, ia menjadi pilar dalam menyajikan berita yang akurat, berimbang, dan selalu mengedepankan kepentingan masyarakat.
Aldin NL, Penanggung Jawab Waspada Aceh, mengenang almarhum sebagai pribadi yang enerjik, penuh ide, dan berkomitmen kuat dalam setiap tugas yang dijalankannya.
“Abdul Mukthi tidak hanya berkiprah di bidang jurnalistik, tetapi juga aktif di dunia olahraga. Hubungan baik yang dijaganya dengan berbagai pihak, termasuk para narasumber, menunjukkan profesionalismenya,” ungkap Aldin.
Selain di dunia jurnalistik, Abdul Mukthi dikenal sebagai sosok ramah yang sering membawa narasumber ke kantor Harian Waspada dan memperkenalkan mereka kepada pimpinan redaksi.
“Ia juga sosok yang dikenal luas di Aceh. Orang-orang mengenalnya sebagai pribadi ceria dan memiliki banyak koneksi,”jelasnya.
Kenangan akan Abdul Mukthi Hasan tak hanya melekat pada semangatnya dalam bekerja, tetapi juga pada sikapnya yang rendah hati dan humoris.
Di tengah kesibukan tugas jurnalistik, ia selalu bersedia berbagi ilmu dengan rekan-rekan muda. Kebaikan hati dan kebijaksanaannya menjadi inspirasi bagi generasi penerus di dunia jurnalistik Aceh.
Abdul Mukthi Hasan bukan hanya sosok jurnalis yang penuh dedikasi, tetapi juga seorang ayah yang beruntung memiliki anak seorang hafiz Al-Qur’an.
Bagi almarhum, keberhasilan sang anak menjadi penghafal Al-Qur’an adalah mahkota terindah, sebuah kebanggaan yang tak ternilai.
“Semoga segala kebaikan yang beliau tanamkan, baik dalam keluarga maupun dunia jurnalistik, menjadi bekal berharga di akhirat kelak,”jelasnya.
Kebaikannya akan terus mengalir, tak hanya lewat karya dan pengabdiannya, tapi juga melalui doa-doa tulus dari anak-anaknya, terutama yang hafiz Al-Qur’an.
Jenazah Abdul Mukthi Hasan akan dimakamkan di Desa Blanggugon, Gandapura, tanah kelahirannya.
“Selamat jalan, Abdul Mukthi Hasan. Semoga Allah SWT menempatkanmu di surga-Nya,” tutup Aldin. (*)