Jumat, April 19, 2024
Google search engine
BerandaLaporan KhususIni Mesin Pembersih Gelas Plastik Bekas Ciptaan Khairul dari Pidie Jaya

Ini Mesin Pembersih Gelas Plastik Bekas Ciptaan Khairul dari Pidie Jaya

Sebagai seorang pekerja bengkel, Khairul saat itu merasa termotivasi menciptakan mesin untuk mengolah sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomis.

———–

Mesin pembersih gelas plastik karya Khairul, seorang inventor (penemu) dari Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Alam Meuria, Gampong Blang, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, telah meraih juara I Lomba Inovasi Alat TTG Provinsi Aceh XXIV yang diadakan di Kota Jantho, Aceh Besar.

Mesin yang diberi nama Yoko Wi 023 yang diciptakan oleh Khairul ini telah menarik perhatian banyak orang sebagai solusi inovatif dalam menangani persoalan sampah plastik.

Inspirasi menciptakan mesin pembersih gelas plastik ini muncul ketika Khairul mendengarkan pidato Presiden Joko Widodo pada tahun 2021. Ketika itu Jokowi mengungkapkan keprihatinannya terkait krisis ekonomi dan masalah sampah di Indonesia.

Sebagai seorang pekerja bengkel, Khairul merasa termotivasi untuk menciptakan mesin untuk mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomis di desanya. Apalagi saat itu dia terdampak oleh menurunnya pendapatan bengkelnya selama masa pandemi.

“Saat itu, dengan kondisi pandemi, omzet usaha bengkel saya merosot. Saya berpikir tentang nasib saya yang hanya seorang tukang di bengkel,” kata Khairu saat ditemui Waspadaaceh.com di Stan TTG Kabupaten Pidie Jaya, Selasa (30/5/2023).

Dalam upaya mencari solusi, Khairul memutuskan untuk merancang mesin pembersih gelas plastik. Pada saat yang sama, Presiden Jokowi juga mengajak para pejabat daerah untuk mengatasi permasalahan sampah.

Mesin pembersih tutup gelas plastik bekas kemasan air mineral yang diberi nama Yoko-Wi 023 karya Khairul. (Foto/Cut Nauval)

Khairul kemudian mempresentasikan ide mesin ini kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) dengan harapan agar ide tersebut dapat dikembangkan. Namun, ia menghadapi kendala finansial dalam merealisasikan rancangannya. Untungnya, Pemerintah Aceh memberikan dukungan modal Rp15 juta untuk pembuatan mesin tersebut.

Mesin yang dirancang Khairul adalah mesin pembersih tutup gelas plastik. Ia juga berencana mengembangkan mesin pencacah plastik agar lebih efisien. Saat ini, harga pembelian gelas plastik per kilogram adalah Rp2.500, sedangkan harga jualnya mencapai Rp11.000 per kilogram.

“Meskipun terjadi penurunan harga beli 1.800  hingga 2.000 dan harga jual menjadi sekitar 6.500 hingga 8.500 , mesin ini tetap memiliki potensi pasar yang menjanjikan,” lanjut ayah tiga anak itu.

Di stan TTG, melalui mesin ciptaannya Khairul memukau pengunjung. Dia memperlihatkan proses pembersihan tutup gelas bekas minuman kemasan. Mesin berwana hijau kuning ini dibuat pada tahun 2022 yang dilengkapi dengan dua unit motor penggerak berukuran 180 x 100 cm x 80 cm.

Pria kelahiran Meurah Dua tahun 1982 ini berharap mendapatkan dukungan pemerintah untuk mendistribusikan 200 wadah untuk.menampung sampah plastik ke berbagai sekolah maupun pesantren. Dia juga berencana meminta bantuan pemerintah agar bisa membuat mesin pencacah agar nilai jual plastik bekas minuman meningkat. Rencana ini sekaligus bertujuan untuk menjaga kebersihan gsmpong dari sampah plastik dan mendorong lingkungan yang bersih dan ramah lingkungan.

Pada tahun 2021, Khairul yang lulusan MTSN 2 Meureudu itu melakukan riset tentang permasalahan sampah di desanya, terutama selama masa pandemi. Pada bulan Juni 2022, ia mulai membuat mesin ini. Mesin tersebut memiliki 26 lubang untuk menampung gelas plastik bekas yang akan dibersihkan.

Setiap menit, mesin ini dapat melakukan dua putaran, sehingga dapat membersihkan 104 tutup gelas plastik bekas. Khairul yakin mesin ini layak digunakan di setiap kabupaten di Aceh, dan dia berharap pemerintah mendukung penyebarannya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Pidie Jaya, Hasbi, memberikan apresiasi kepada Khairul atas mesin inovatif ini. Menurutnya, mesin ini adalah hasil dari kreativitas Khairul yang terinspirasi oleh masalah pencemaran lingkungan.

DPMG Pidie Jaya terus mendukung dan membina para inovator di daerah tersebut, dengan harapan bahwa ide-ide dengan nilai ekonomis dapat muncul untuk membantu pemerintah dalam mengurangi sampah plastik. Mesin ini juga telah menarik minat banyak orang, dan dengan perhitungan yang dilakukan, diharapkan modal dapat kembali dalam waktu 6 bulan. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER