Banda Aceh (Waspada Aceh) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh menyampaikan data perkembangan inflasi di Aceh naik secara keseluruhan 0,79 persen tahun 2021 sedangkan Januari 2020 inflasi 0,66 persen.
Kenaikan inflasi disampaikan oleh Kepala BPS Aceh, Ihsanurijal, melalui link YouTube Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, Senin (1/2/2021). Kata dia, tingkat inflasi tahun kalender (Januari 2021 terhadap Desember 2020) sebesar 0,79 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2021 terhadap Januari 2020) sebesar 3,72 persen.
Dari 90 kota yang didata, Meulaboh di urutan ke-8, Lhokseumawe berada pada urutan ke-9 dan Banda Aceh berada di urutan ke-10.
“Kenaikan inflasi pada Januari 2021 di Meulaboh 0,83 persen, di Lhokseumawe inflasinya 0,80 persen dan di Banda Aceh 0,77 persen,” jelas Kepala BPS Provinsi Aceh, Ihsanurijal, melalui konferensi pers virtual.
“Berdasarkan pola grafik secara umum, pergerakan inflasi dari bulan ke bulan di awal tahun 2020 terjadi pola penurunan. Mulai dari bulan April sampai Juli relatif turun. Baru ada peningkatan lagi pada Agustus dan puncaknya di bulan Desember,” tambahnya.
Adapun rincian inflasi menurut kelompok pengeluaran pada bulan Januari 2021, kelompok pengeluaran terbesar terjadi di makanan, minuman, dan tembakau dengan total inflasi 2, 21 persen.
Komoditas yang memberikan andil inflasi dan deflasi terhadap kelompok bahan kebutuhan pokok di Aceh pada bulan Januari 2021, adalah ikan tongkol 0,3, ikan dencis 0,09, ikan gembung 0,07 dan 3 jenis ikan lainya, cabe rawit 0,03, perhiasan emas, kemudian diikuti oleh tempe, bayam dan pepaya.
Sedangkan yang memberikan andil deflasi terhadap kelompok bahan kebutuhan pokok di Aceh pada bulan Januari 2021, cabe merah, angkutan udara, telur ayam ras, air kemasan, bawang merah, pisang, tisu dan celana katun pria serta underwear. (Kia Rukiah)
