Sabtu, April 26, 2025
spot_img
BerandaHilangnya Taipan China, Jack Ma, Masih Jadi Spekulasi

Hilangnya Taipan China, Jack Ma, Masih Jadi Spekulasi

Hongkong – Menghilangnya miliarder China pendiri perusahaan raksasa, Alibaba, Jack Ma, masih menjadi spekulasi masyarakat dunia. Ada yang mengatakan dia “bersembunyi” tidak hilang atau ditahan oleh otoritas China. Bahkan ada yang berspekulasi bahwa Jack Ma telah tewas.

Penyiar CNBC, David Faber, melaporkan Selasa pagi, bahwa Ma sengaja tidak ingin terlihat publik. Tidak hilang seperti yang dilaporkan, kata Faberm.

Faber, mengutip sumber, mengatakan, Ma hanya bersembunyi di tengah tindakan keras Partai Komunis China terhadap Alibaba dan Ant Group. Yahoo Finance melaporkan pada akhir pekan bahwa Ma tidak terlihat secara publik dalam dua bulan sejak China menarik IPO perusahaan fintech Ant Group sebesar $ 37 miliar pada awal November 2020.

Diketahui, Jack Ma,56, sebelumnya telah menyerukan reformasi ekonomi di China, dalam pidatonya pada bulan Oktober 2020, sebagaimana sumber dari Alibaba mengatakan kepada FOX Business.

“Sistem keuangan hari ini adalah warisan dari era Industri,” kata Ma, pada 24 Oktober di Shanghai, mengutip Yahoo Finance.

“Kita harus menyiapkan yang baru untuk generasi berikutnya dan orang muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini”.

Ma membuat kesal para regulator China dengan pidatonya pada konferensi bisnis di Shanghai yang dihadiri oleh beberapa regulator yang dia kritik. Wakil Presiden Tiongkok Wang Qishan juga berada di antara para undangan.

Ma mengeluh regulator memiliki “mentalitas pegadaian” antik dan menghambat inovasi, dikutip dari media China.

Sementara itu Yahoo Finance melaporkan pada hari Minggu (3/1/2021), Ma, salah seorang terkaya di China dan pendiri raksasa e-commerce Alibaba, dicurigai hilang karena setelah tidak muncul di depan umum selama lebih dari dua bulan terakhir.

Baik Alibaba dan Ant Group, perusahaan jasa keuangan yang dia pisah dari Alibaba, berada di bawah pengawasan pemerintah China setelah pidato Ma tersebut. Alibaba menghadapi investigasi antitrust yang diluncurkan pada bulan Desember, sementara IPO Ant Group ditangguhkan dan bisnisnya diminta untuk merestrukturisasi.

Saham Alibaba Group yang diperdagangkan di Hong Kong dilaporkan juga telah turun 19% sejak Oktober. Kekayaan Ma, yang mencapai puncaknya sebelumnya di atas $ 60 miliar, turun lebih dari $ 10 miliar.

Ma sebelumnya telah berkomitmen jutaan dolar untuk memerangi pandemi virus Corona. Pada musim semi, dia mengatakan akan memberikan $ 14,4 juta dari yayasannya untuk mendanai pengembangan vaksin virus Corona di Wuhan.

Ma juga memberikan tambahan $ 2,15 juta untuk mengembangkan vaksin di Peter Doherty Institute for Infection and Immunity di Australia. (**)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER