Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaAcehHasil Nekropsi, Harimau Sumatra yang Mati Diduga Tercekik Kawat

Hasil Nekropsi, Harimau Sumatra yang Mati Diduga Tercekik Kawat

Tapaktuan (Waspada Aceh) – Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, melakukan nekropsi terhadap seekor harimau sumatera yang ditemukan mati di Gunung Lhok Siron, Desa Buket Meuh, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, Minggu (12/3/2023).

Kepala Balai BKSDA Aceh, Gunawan Alza, menyebutkan, tim gabungan BKSDA, KPH, WCS, FKL dan TNI-Polri serta dokter hewan melakukan olah TKP dan nekropsi terhadap satwa dilindungi tersebut.

Hasil nekropsi menjelaskan harimau sumatera jenis kelamin betina berumur 6-7 tahun, berat 80 kg dengan panjang tubuh 220 cm. Sementara tinggi tubuh 82 cm dan kondisi bangkai sudah mengalami autolis.

“Dari olah TKP yang dilakukan, penemuan bangkai harimau berada di kawasan APL perkebunan masyarakat. Di lokasi kita menemukan jerat aring yang digunakan untuk menjerat babi,” katanya.

BKSDA Aceh menduga, kematian satwa karena tercekik kawat jerat aring. Karena pada bangkai harimau tersebut terdapat kawat jerat jenis jerat aring yang melilit pada bagian leher satwa.

“Karena tercekik, sehingga tertahannya sistem sirkulasi pernafasan satwa. Akibatnya oksigen tidak sampai ke jaringan dan berujung pada kerusakan jaringan dan kematian,” jelasnya.

Selain itu, tim medis juga mengambil sampel jaringan otak untuk pemeriksaan CDV dan DNA, serta isi saluran cerna untuk melihat potensi lain penyebab kematian harimau sumatera tersebut.

BKSDA Aceh menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian khususnya harimau sumatera dengan cara tidak merusak hutan tempatnya habitat hidup satwa liar.

“Kita himbau untuk tidak menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati serta tidak memasang jerat kawat yang dapat menyebabkan kematian satwa,” ucapnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER