Sabtu, Juli 27, 2024
Google search engine
BerandaHari Perempuan Sedunia, Ratusan Aktivis Long March di Banda Aceh

Hari Perempuan Sedunia, Ratusan Aktivis Long March di Banda Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Seratusan aktivis dari berbagai lembaga sipil di Aceh menggelar aksi damai memperingati Hari Perempuan Sedunia, Jumat (8/3/2019), di bundaran Simpang Lima, Banda Aceh.

Sejak pukul 8.30 WIB, massa telah berkumpul di depan Masjid Raya Baiturrahman. Kemudian mereka melakukan long march menuju Simpang Lima. Aksi itu mengambil tema ‘Melawan Kekerasan Seksual dan Mewujudkan Pemilu Bersih Untuk Aceh Hebat’.

Sambil menyampaikan orasi, massa menenteng spanduk dan berbagai atribut lain. Beberapa pesan tertulis disitu, seperti ‘Sahkan RUU PKS’, ‘Hentikan Kekerasan terhadap Perempuan’, ‘Dukung Pemilu Bersih’, ‘Libatkan Perempuan dalan Pembangunan’, dan lainnya.

Tokoh perempuan Aceh yang juga presidium Balai Syura, Darwati A Gani, dalam aksi itu turut menyampaikan orasinya. Dia mendesak pemerintah bersikap tegas dalam menyikapi banyaknya persoalan yang dialami kaum perempuan di Aceh.

“Khususnya kekerasan seksual yang terus terjadi dan belum tertangani dengan baik,” kata istri Gubernur Aceh nonaktif, Irwandi Yusuf tersebut.

Selain itu, dia juga menyoroti maraknya politik uang dan kampanye tidak fair oleh pihak tertentu, yang ingin mengganggu perdamaian di Aceh.

“Pemerintah harus bertindak tegas terhadap mereka yang melakukan pelanggaran. Pastikan pemilu harus bersih, jujur, adil, dan aksesibel,” ujar Darwati.

Beberapa poin pernyataan sikap dibacakan dalam aksi tersebut. Massa meminta pemerintah mendorong masyarakat agar menggunakan hak suaranya pada pemilu 17 April mendatang.

Selain itu, massa juga mendesak semua pihak melakukan upaya pemenuhan hak perempuan untuk dapat hidup bebas dari ancaman kekerasan dan diskriminasi.

Ketua Presidium Balai Syura, Khairani Arifin, menegaskan perlunya langkah-langkah progresif untuk mencegah, menangani serta memulihkan korban kekerasan seksual di Aceh yang jumlahnya kian memprihatinkan.

“Salah satu upayanya adalah memberi dukungan dan mendesak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual,” kata Khairani.

Terakhir, massa juga mendesak semua pihak di Aceh memastikan peningkatan keterwakilan perempuan dan keterlibatannya di bidang politik.

“Tidak ada demokrasi tanpa partisipasi perempuan secara setara,” pungkasnya.

Adapun massa yang menggelar aksi peringatan Hari Perempuan Sedunia ini tergabung dari berbagai lembaga, di antaranya Balai Syura Inong Aceh, Flower Aceh, RPuK, Serikat Inong Aceh, KPI Aceh, PKBI Aceh, AWPF, Puan Addisa, RPPA, Natural Aceh, FKPAR, Solidaritas Perempuan, dan LBH Apik Aceh. (Fuadi)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER