Sabtu, April 20, 2024
Google search engine
BerandaAcehHarga Sembako di Pasar Calang Melambung Tinggi

Harga Sembako di Pasar Calang Melambung Tinggi

Calang (Waspada Aceh) – Sejumlah bahan pokok (Sembako) di pasar Calang, Desa Gampong Blang, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya, mengalami kenaikan harga sejak sebulan terakhir.

“Sejak sebulan terakhir ada beberapa jenis sembako mengalami kenaikan harga,” ungkap Mahlil, salah satu pedagang sembako di pasar Calang kepada Waspadaceh.com, Kamis (20/2/2020).

Kenaikan harga tersebut, lanjutnya, sangat signifikan pada bahan pokok cabai kering, dari semula harga Rp50.000 perkilogram, kini menjadi Rp110.000 perkilogram.

“Kalau harga bawang putih semula Rp35.000 per kilogram, menjadi Rp50.000 per kilogram. Gula pasir dari Rp12.000, menjadi Rp15.000 perkilogram dan telur Rp38.000 perpapan menjadi Rp42.000 perpapan,” jelasnya.

Dia juga mengungkapkan, kenaikan sejumlah sembako tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap minat para pembeli. Hanya saja yang kendala saat ini adalah kekurangan bahan baku.

“Bahan sembako di pasok dari Banda Aceh dan Pidie dengan harga relatif tinggi. Bagi kami, tidak jadi masalah soal kenaikan harga. Bila tidak sanggup membeli barang banyak, ya kami beli sedikit, dan ini menjadi salah satu penyebab kekurangan beberapa stok bahan sembako di Pasar Calang,” jelasnya.

Dia mencontohkan seperti cabai kering, biasanya dibeli lima karung setiap barang tiba, karena harganya mahal, Mahlil hanya membeli satu karung saja.

Saat ini, tambahnya, sebagian pembeli juga mengeluhkan mahalnya harga sejumlah bahan sembako. Namun demikian, para pembeli tetap membelinya, karena kebutuhan di rumah.

“Saya berharap, harga sembako kembali stabil seperti sedia kala, agar para pembeli pun tidak mengeluh dan kami para pedagang pun bisa menampung stok barang dengan mudah,” ujar Mahlil.

Sementara itu, Hamidah, 40, salah satu ibu rumah tangga mengungkapkan kepada waspadaaceh.com, mahalnya harga sembako tersebut sangat berimbas pada pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan belanja bahan dapur.

“Ini bahan kebutuhan, mau tidak mau, kami pasti membelinya. Karena harga mahal terpaksa belanja pas-pasan karena pengeluaran membengkak,” pungkas Hamidah. (Zammil)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER