Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sampai saat ini harga minyak serai wangi masih anjlok di Kabupaten Gayo Lues. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Mohd Tanwier, mengatakan, merosotnya harga tersebut tak lepas karena adanya permainan pasar.
Tanwier menyebutkan, harga minyak serai wangi sampai saat ini tidak bisa dijamin kenaikan harganya, karena tidak ada industri lanjutan terkait pengolahan minyak sere wangi di Aceh, menjadi bahan siap pakai.
“Jadi memang kalau yang namanya hasil seperti itu tidak ada industri lanjutan, orang akan mempermainkan harga,” ucap Tanwier.
Lanjut Tanwier, kondisi ini tidak hanya terjadi pada minyak serai wangi, sebelumnya juga pernah terjadi pada minyak nilam. Itu terjadi beberapa tahun yang lalu.
“Tapi Alhamdulillah saat ini harga nilam sudah normal menjadi 500-600 ribu perkilo. Dan ini sudah dijamin walaupun turun, paling turun sedikit, tidak anjlok seperti minyak serai wangi. Kenaikannya juga begitu,” tuturnya.
Oleh karena itu Tanwier mengatakan persoalan ini merupakan salah satu tugas dari Dewan Analisis Strategi (DAS) Badan Intelijen Negara (BIN) dalam membentuk pemuda pemudi untuk kreatif sehingga bisa mengolah minyak serai wangi menjadi produk yang siap pakai.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya harga minyak serai wangi yang merupakan salah satu komoditas andalan di Kabupaten Gayo Lues ini sempat mencapai harga Rp350 ribu/ Kilogram.
Namun karena harga anjlok, seorang warga Gayo Lues, Ishak, mengatakan masyarakat sudah jarang melakukan penyulingan. Bahkan petani nilam banyak yang mengalihkan lahannya menjadi lahan kopi dan tanaman lainnya. (Kia Rukiah)