Selasa, April 23, 2024
Google search engine
BerandaNasionalGuru Besar Unlam Soroti Keseimbangan Perekonomian Antar Wilayah di Sekitar IKN

Guru Besar Unlam Soroti Keseimbangan Perekonomian Antar Wilayah di Sekitar IKN

Jakarta (Waspada Aceh) – Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, Prof. Ahmad Alim Bachri, menyebutkan pentingnya keseimbangan perekonomian antar wilayah di sekitar Ibu Kota Negara (IKN).

Saat ini, pemerintah mulai bergerak memastikan terlaksananya pembangunan IKN Nusantara di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Keseriusan itu ditandai dengan adanya kontrak pekerjaan konstruksi pembangunan IKN yang akan ditandatangani mulai Senin (29/8/2022).

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulyono, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Kamis lalu (25/8/2022).

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, Prof. Ahmad Alim Bachri ini, menyambut baik perkembangan pembangunan IKN. Sebagai akademisi asal Kalimantan, Alim Bachri memberi sejumlah catatan strategis agar pembangunan monumental bagi Indonesia ini berjalan selaras dengan pembangunan di provinsi-provinsi sekitar IKN Nusantara, salah satunya Kalimantan Selatan (Kalsel).

Alim Bachri menilai, IKN merupakan program strategis nasional yang akan menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus merupakan strategi pemerataan pembangunan nasional.

“Posisi strategis Kalimantan sebagai pulau yang terletak di tengah-tengah NKRI dapat berfungsi sebagai pulau determinasi konektivitas wilayah timur dan barat Indonesia,” ujar Alim Bachri yang juga Wakil Ketua Forum Tata Ruang Provinsi Kalimantan Selatan.

Menurut Alim Bachri, provinsi di sekitar IKN akan berfungsi sebagai wilayah penyangga utama bagi IKN untuk memenuhi kebutuhan IKN secara keseluruhan. Dengan demikian, wilayah penyangga akan memperoleh manfaat yang sangat besar terhadap keberadaan IKN, mulai dari suplai kebutuhan pangan sampai kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM).

Keberadaan IKN ini juga, diharapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi daerah penyangga yang selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

“Oleh karena itu, daerah penyangga IKN harus memiliki strategi pengembangan industri berbasis potensi wilayah dansesuai dengan kebutuhan IKN,” papar Alim Bachri.

Selanjutnya, dia juga menegaskan bahwa Kalimantan Selatan sebagai bagian dari wilayah penyangga IKN harus mempersiapkan diri sebagai daerah mitra strategis bagi IKN. Tujuannya agar Kalsel dapat menjadikan IKN sebagai peluang pengembangan ekonomi daerahnya. Strategi pengembangan bisnis Kalsel kata Alim Bachri harus didasarkan kebutuhan IKN.

“Sebagai contoh hilirisasi hasil-hasil produksi pertanian di Kalsel disuplai untuk memenuhi kebutuhan IKN dengan demikian Kalsel sebagai wilayah penyangga IKN dapat meningkatkan nilai tambah ekonominya melalui pengembangan industri wilayah,” imbuh Alim Bachri.

Dengan demikian, diharapkan perekonomian Kalsel atau wilayah penyangga lain memperoleh manfaat ekonomi yang optimal dengan adanya IKN di Kalimantan Timur. Dimana nantinya, dalam jangka panjang akan mendorong keseimbangan perekonomian antar wilayah secara regional dan nasional.

Dia menambahkan pentingnya inovasi ini, sebagai kunci keberhasilan pembangunan ekonomi wilayah penyangga IKN yang berbasis industri. Inovasi yang dimaksud khususnya dalam proses pengembangan produk barang dan jasa yang dibutuhkan oleh IKN.

“Hal ini perlu didukung oleh rekonstruksi kebijakan pengembangan industri yang berbasis pada potensi sumber daya masing-masing wilayah penyangga,” kata pria yang menyelesaikan gelar doktor ilmu ekonomi dari Universitas Hasanuddin ini.

Lanjut dia, keberadaan IKN di Kalimantan akan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat wilayah penyangga terutama kawasan regional Kalimantan, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

“Kita dorong pemerintah agar pembangunan IKN cepat selesai sesuai rencana sehingga masyarakat dapat menerima manfaatnya secara nyata, termasuk memajukan provinsi penyangga seperti Kalsel,” papar Alim Bachri.

Maka dari itu kata Alim Bachri diperlukan peran perguruan tinggi terutama yang be
erada di wilayah penyangga untuk ikut mempersiapkan diri menjadi mitra strategis pengembangan dan pembangunan IKN.

“Dimana perguruan tinggi merupakan institusi penyedia SDM dan sekaligus sebagai sumber inovasi pembangunan yang diperlukan untuk mendukung IKN,” tutupnya. (Kia Rukiah)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER