“Saat menelusuri jalan setapak terlihat pemandangan hijaunya hutan, cukup eksotik dan memukau dengan aneka tumbuhan menjulang tinggi”
Pulau Weh atau Sabang selama ini lebih dikenal dengan pesona baharinya. Padahal pulau mungil ini juga memiliki sejumlah destinasi wisata menarik lainnya, seperti panorama Geowisata Gunung Berapi Jaboi yang terletak di Gampong Jaboi, Kecamatan Sukajaya.
Kawasan gunung berapi Jaboi ini memang sangat unik. Diketahui letaknya di kawasan hutan lindung yang luasnya sekitar 150 hektare lebih.
Pada Jumat, (30/12/2022) tim Waspada Aceh melakukan perjalanan menuju destinasi tersebut. Lokasinya berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Sabang dengan waktu tempuh sekitar setengah jam perjalanan.
Akses menuju ke destinasi tersebut sangatlah mudah, karena jalan aspal begitu mulus. Pengunjung akan melintasi kebun warga hingga menemukan sebuah pos jaga.
Saat tiba di lokasi, tidak terlihat penjaga di objek wisata itu. Suasananya sepi. Pada papan informasi di samping pos tersebut, tertulis, gunung berapi Jaboi masih aktif ini.
Menurut informasi, Gunung Jaboi ini tidak terlalu tinggi. Hanya 200 mdpl, memiliki empat kawah utama sebagai pusat destinasi wisata.
Saat memasuki destinasi ini juga pengunjung melihat pondok-pondok kecil. Menuju puncang gunung tersebut, hanya menelusuri jalan setapak melewati hutan. Saat menelusuri jalan setapak terlihat pemandangan hijaunya hutan, cukup eksotik dan memukau dengan aneka tumbuhan menjulang tinggi.
Di bawah hutan ini tampak aliran sungai yang mengeluarkan asap panas. Sungai tampak membiru dan berpasir putih. Air panas mengalir dari sumber air belerang yang menjadi ciri khas gunung berapi aktif.
Meski berstatus gunung berapi yang masih aktif, namun gunung berapi Jaboi tidak dalam status berbahaya.
“Baru jalan saja aroma belerang yang sangat menyengat ini sudah tercium,” kata Penanggung Jawab Waspada Aceh, Aldin Nainggolan, yang ikut menikmati keindahan Sabang.
Dia juga mengaku baru pertama kali berkunjung ke Geowisata Gunung Api tersebut. Setelah berjalan beberapa menit, sampailah di kawasan gunung berapi ini. Padang belerang ditemui tidak terlalu luas. Hamparan putih dengan kepulan asap tipis dari bebatuan. Dari rongga-rongga batu tersebut mengepul uap hangat berbau belerang yang cukup tajam.
Hamparan terbuka tersebut menyerupai bukit kapur, karena tanah yang dipijak seperti batu-batu berlubang berwarna putih. Pada saat tim memijakkan kaki di atas batu-batu putih tersebut, kaki langsung terasa hangat.
Berjalan sedikit menanjak, dalam melangkahkan kaki harus sangat berhati-hati. Lantaran posisi lubang kecil yang mengeluarkan asap belerang itu posisinya tidak beraturan. Kandungan belerang yang tinggi di area kawah membuat ranting-ranting pohon di sekitarnya tampak kering dan gersang .
Saat itu tim merasakan teriknya matahari ditambah dengan hawa panas belerang. Tim tak melewatkan untuk mengabadikan moment berada di sana dengan memotret panorama dan berswafoto. Tim ditemani oleh pria yang dipanggil pak Rahmat, staf Pemko Sabang. Dia putra asli Sabang yang menemani perjalanan tim Waspada Aceh.
“Alhamdulillah, kita bisa melihat panorama Gunung Api Jaboi di Kota Sabang. Panorama yang unik dan eksotik,” jelas Sopian, jurnalis Waspada Aceh dari Kutacane.
Pemerintah Perkuat Wisata Gunung Api
Sebelumnya tim berbincang bersama Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, Kamis (29/12/2022), terkait pariwisata Sabang.
Sambil melihat panorama Kota Sabang dari Tugu Taman Sabang Merauke, Reza Fahlevi mengatakan, Sabang memiliki potensi wisata yang lengkap.
Meskipun Pulau Weh Sabang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata bahari di Indonesia, namun nyatanya pulau ini tak hanya memiliki pantai yang indah, wisata bawah laut, tetapi juga ada air terjun, danau hingga gunung merapi.
Reza Fahlevi menyinggung destinasi Gunung Api Jaboi yang merupakan potensi geowisata di Sabang. Mengingat Jaboi sangat potensial, sehingga apabila ditambah dengan adanya paket-paket wisata akan lebih menarik lagi.
Reza mengatakan, Pemerintah Aceh kini juga fokus dalam mempromosikan wisata tersebut. Sabang memiliki energi panas bumi yang potensial, yang bisa menarik wisatawan baik daerah maupun manca negara.
“Kita bangun daya tarik wisata di Jaboi, melengkapi segala potensi wisata yang ada di sini. Ini diperlukan agar objek wisata yang ada di Gampong Jaboi semakin maju,, sehingga memiliki daya jual bagi wisatawan, dan warga di sekitarnya sejahtera,” jelasnya. (*)
