Medan (Waspada Aceh) – Komnas HAM akan menurunkan tim ke rumah pribadi Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin, untuk menyelidiki keberadaan kerangkeng manusia di sana, salah satunya terkait isu kerja paksa.
“Komnas HAM telah menerima laporan dari teman-teman Migrant Care terkait adanya dugaan kerja paksa dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di sana. Kita cukup prihatin, adanya praktik itu. Apalagi, di sana adalah rumah salah satu pejabat,” kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, Selasa (25/1/2022).
Taufan mengatakan, pihaknya meminta kepada semua pihak untuk bersabar dan Komnas HAM akan secepatnya menyampaikan hasil apapun itu terkait adanya pelanggaran hak asasi. Nantinya, pelanggaran itu akan dapat diteruskan untuk selanjutnya diproses secara hukum yang berlaku.
Berita terkait:Â Ngeri! Di Rumah Pribadi Bupati Langkat Ada Kerangkeng Manusia
“Komnas HAM akan menyelidiki berbagai kemungkinan dan informasi apapun terkait praktik itu di sana. Kita akan melihat apakah ada pelanggaran terhadap hak asasi dan standarisasi hak asasi manusia di sana. Nantinya akan segera kita sampaikan untuk dapat diproses hukum,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Polda Sumut membentuk tim dengan BNN untuk menyelidiki dugaan kerja paksa. Polisi sebelumnya telah menemukan kerangkeng yang berada di rumah pribadi Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin. Terkuaknya kerangkeng manusia ini pasca OTT KPK terhadap sang bupati.
Berita terkait:Â Polda Sumut dan BNN Selidiki Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat
“Saat ini, Polda Sumut sudah membentuk tim dan bekerja sama dengan BNNP Sumut dan BNNK Langkat. Hasil penyelidikan tim, tempat itu berdasarkan informasi yang diterima sudah ada sejak 2012 sampai dengan OTT KPK,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Selasa pagi (25/1/2022).
Hadi mengatakan tim juga saat ini masih mendalami informasi lain terkait kerangkeng manusia itu. Apalagi muncul adanya isu perbudakan moderen.
“Saat ini, tim sedang bekerja. Informasi, keterangan dan fakta-fakta di lapangan semua sedang kita gali,” jelasnya. (sulaiman achmad)