Banda Aceh (Waspada Aceh) – Jabatan Gubernur Aceh akan berakhir tahun 2022. Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, mengharapkan, sosok yang cocok menjadi Pj (Penjabat) Gubernur Aceh adalah orang yang tegas memberantas korupsi.
Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, Askhalani, kepada Waspadaaceh.com, Selasa (22/2/2022) di Banda Aceh, mengatakan, hari ini Aceh masih menjadi provinsi termiskin se Sumatera. Penyebabnya tidak lain merajalelanya perilaku korupsi.
“Maka dari itu, bahwa sosok Pj Gubernur Aceh yang cocok ke depan adalah yang memiliki agenda khusus dalam memberantas korupsi,” tutur Askhalani.
Menurutnya, selama ini yang menjadi faktor utama penyumbang dan menyebabkan Aceh tidak maju dan terus berada dalam lingkup kemiskinan yang menahun adalah korupsi.
Oleh karena itu, Askhalani meminta siapun nantinya yang akan menjadi Pj Gubernur Aceh harus fokus pada isu pencegahan kemiskinan, punya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta mampu mewujudkan sumber ekonomi baru.
Tentu yang paling urgen adalah mampu menurunkan angka kemiskinan yang selama ini masih tinggi, lanjutnya.
“Kondisi saat ini indek persepsi korupsi Provinsi Aceh masih termasuk paling rentan terjadinya perilaku koruptif di kalangan pengambil keputusan, khususnya di bidang pengadaan barang dan jasa (ULP) serta bidang lain yang meliputi proses izin SDA dan lain-lain,” tegasnya.
Askhalani juga berharap sosok PJ Gubernur Aceh adalah mereka yang memiliki visi dan misi untuk membangun Aceh secara kolektif. Bisa bekerja secara proporsional dan tentu terbebas dari konflik kepentingan atas pengelolaan anggaran.
“Dan yang paling penting, bisa berkolaborasi dengan semua komponen. Baik dari legislatif, ulama dan juga komponen lain di luar struktur jabatan pemerintahan. Seperti media massa, civil society dan juga tokoh-tokoh publik yang memiliki kapabilitas dalam mewujudkan Aceh yang baik dan terintegrasi pada upaya mewujudkan kesejahteraan publik,” harapnya. (Kia Rukiah)
