Sabtu, Mei 4, 2024
Google search engine
BerandaSumutErupsi Sinabung, Masyarakat Diminta Hindari Zona Berbahaya

Erupsi Sinabung, Masyarakat Diminta Hindari Zona Berbahaya

Medan (Waspada Aceh) – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang kembali mengalami erupsi pada, Sabtu (8/8/2020), telah menyebabkan hujan devu vulkanik di beberapa wilayah yang berdekatan.

“Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh,” kata Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Sumatera Utara, Riadil Akhir Lubis, kepada waspadaaceh.com, Minggu (9/8/2020).

“Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar,” kata Riadil.

Dia juga mengingatkan kepada wisatawan dan masyarakat di sekitaran tersebut untuk berhati-hati kemungkinan terjadinya erupsi lebih besar. Pihaknya akan terus memberikan update terbaru mengenai kondisi erupsi Sinabung.

Berikut adalah kondisi terkini erupsi Sinabung yang dipantau melalui citra satelit Magma Indonesia, Kementerian ESDM RI, hingga Minggu (9/8/2020).

“Sinabung dari lokasi Administratif dan Geografis terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dengan posisi geografis di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl. Untuk periode pengamatan pada laporan per 6 jam, tanggal 2020-08-09 pukul 00:00-06:00 WIB,” bunyi laporan Magma Indonesia yang juga dikutip oleh BPBD Sumut.

Secara Klimatologi, situasi cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga kencang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara sekitar 18-19°C.

“Pada pengamatan visual, gunung api tertutup kabut 0-I hingga tertutup kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati. Visual lainnya terekam noise angin. Untuk pengamatan kegempaan telah terjadi 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 5-12 mm, dan lama gempa 11-14 detik. 2 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 7-25 mm, S-P 2-2.5 detik dan lama gempa 12 detik,” sebut informasi yang dikutip waspadaaceh.com melalui website resmi Magma Indonesia https://magma.vsi.esdm.go.id/.

Secara umum, Sinabung dengan tingkat aktivitas gunung api Sinabung Level III (Siaga). Mengeluarkan beberapa rekomendasi sebagai berikut; masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 Km untuk sektor selatan-timur, dan 4 Km untuk sektor timur-utara.

Sementara itu, Deddy Nelson, GM Hotel Sibayak Internasional Berastagi, mengatakan kepada Waspadaaceh.com, setelah erupsi Sinabung secara bisnis pariwisata belum terlihat dampaknya.

Tapi memang, kata Deddy, erupsi Sinabung berdampak pada tanaman di taman hotel, yang kini tampak menjadi layu. Sedangkan peristiwa erupsi itu sendiri, kata Deddy, sebaliknya justeru bisa dimanfaatkan untuk menarik wisatawan yang menyukai gunung api.

“Erupsi ini dapat kita jadikan sebagai daya tarik wisata volcano alias
wisata gunung api. Pastinya ada banyak orang di belahan dunia sana yang ingin menyaksikan momen-momen penting ini dari zona aman,” kata Deddy. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER