Senin, Mei 6, 2024
Google search engine
BerandaNasionalEmmy Hafild di Spanyol: PLTA Batangtoru Tak Ganggu Orang Utan

Emmy Hafild di Spanyol: PLTA Batangtoru Tak Ganggu Orang Utan

Medan — Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang akan menghasilkan 510 MW,  disebut tidak akan mengganggu ekosistem Orangutan (OU) di kawasan hutan yang terdampak.

“Kami berusaha agar bagaimana melakukan konstruksi, (tetapi) orang utan itu tidak terganggu. Jadi sarang-sarangnya itu kita temukan, itu kami maunya mereka kembali lagi, selalu ada sarang baru,” kata Penasihat Senior untuk Komisaris Utama PT NSHE, Emmy Hafild, di Konferensi Perubahan Iklim (COP25) di Feria de Madrid (IFEMA), Madrid, Spanyol, Jumat (6/12/2019).

PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) adalah Independent Power Producer PLTA Batang Toru. Proyek ini sendiri dikerjakan sejak tahun 2015.

“Jadi kami tegaskan, PLTA Batang Toru ini sumbernya run of river, bukan reservoir, bukan PLTA dengan bendungan besar, tetapi dengan memanfaatkan arus sungai,” kata Emi, sebagaimana dikutip dari laman news.detik.com.

Emmy Hafild  yang mantan aktivis lingkungan WALHI ini,  mengatakan selama ini banyak yang salah persepsi terkait penggunaan lahan pada proyek PLTA Batang Toru ini. Dia menegaskan, bahwa perusahaan tidak menenggelamkan 7 ribu Ha hutan.

“Selama ini kita suka disalah persepsikan, dianggap menenggelamkan 7 ribu hektare hutan, padahal cuma 66 aja bendungannya,” sambungnya.

Tokoh Masyarakat Berharap Pembangunan PLTA Segera Rampung

Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat di Kecamatan Sipirok, Marancar dan Kecamatan Batang Toru (Simarboru), Kabupaten Tapanuli Selatan, berharap agar pembangunan PLTA Batangtoru dapat terus dilanjutkan dan segera rampung.

“Banyak manfaat yang akan didapatkan masyarakat kami, antara lain terbukanya lapangan kerja dan akan meningkatkan perekonomian masyarakat di sini,” kata Abdul Gani Batubara, salah seorang tokoh masyarakat di Sipirok.

Abdul Gani Batubara dan beberapa tokoh adat dan tokoh masyarakat lainnya, bahkan sempat melakukan protes ke kantor Kedutaan Inggris Raya dan Kedutaan Belanda di Jakarta, beberapa waktu lalu, karena menduga ada warga dari kedua negara tersebut yang melakukan kampanye hitam dengan menggiring isu lingkungan untuk menggagalkan pembangunan PLTA tersebut.

Beberapa orang asing yang mengaku sebagai aktivis lingkungan, yang didukung segelintir aktivis lokal, selama setahun terakhir ini memang melakukan kampanye dengan menggiring isu lingkungan dan Orang Utan, dengan tujuan untuk menggagalkan pembangunan PLTA Batangtoru.

Tapi anehnya, kampanye ini hanya ditujukan ke PLTA Batangtoru, meski tidak jauh dari lokasi tersebut, ada proyek pertambangan emas yang cukup besar dan telah beroperasi selama bertahun-tahun. Akibat pertambangan ini bisa terlihat jelas dari sekitar kota Batangtoru, adanya beberapa gunung atau bukit yang gundul. Namun ini tidak menjadi fokus kampanye orang-orang yang mengatasnamakan aktivis lingkungan tersebut. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER