Selasa, Oktober 8, 2024
BerandaEkonomiEkonomi Aceh Menggeliat Selama Gelaran PON Aceh-Sumut 

Ekonomi Aceh Menggeliat Selama Gelaran PON Aceh-Sumut 

“Kita berharap PON 2024 dapat berjalan sukses prestasi, sukses administrasi dan sukses ekonomi kerakyatan”

—Ketum KONI Pusat Marciano Norman—

Keinginan pusat dan daerah dalam meraih misi empat sukses di penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut sedikit lagi dapat terwujud.

Empat sukses yang diharapkan adalah, sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, sukses adminitrasi dan sukses ekonomi.

Pada pembukaan PON Aceh-Sumut yang berlangsung pada Senin malam (9/9/2024) telah diakui masyarakat sebagai sukses penyelenggaraan. Sebab, pembukaan PON yang dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi istri dan para menteri dari Kabinet Maju, berlangsung megah dan meriah.

Begitu juga sukses adminitrasi dan prestasi sebentar lagi hasilnya akan terlihat. Data sementara hingga Kamis pagi (12/9/2024), Aceh selaku tuan rumah sudah meraih 20 medali emas. Capaian ini tentu cukup menggembirakan masyarakat Aceh.

Selain itu penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut juga terbilang telah memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat. Sesuai disampaikan oleh Ketua Umum (Ketum) KONI Marciano Norman yang sebelumnya optimis pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut bakal mampu mencapai empat sukses, yakni prestasi, penyelenggaraan, ekonomi kerakyatan, dan administrasi.

Walaupun dia mengakui, ada beberapa kendala yang dapat memengaruhi kesiapan PON XXI. “Tetapi kami tetap optimis PON terselenggara dengan optimal dan mencapai empat sukses yakni sukses prestasi, penyelenggaraan, ekonomi kerakyatan dan sukses administrasi,” ucapnya.

Oleh Oleh Khas Aceh 

Jauh sebelum pembukaan PON XXI Aceh-Sumut dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, banyak atlet dan official dari luar Aceh lebih dahulu datang ke Aceh. Kedatangan para atlet ini tentu membawa keuntungan bagi masyarakat Aceh khususnya dari segi ekonomi.

Banyak para UMKM memanfaatkan ajang olahraga ini sebagai tempat mengumpulkan cuan, baik pedagang kaki lima hingga pusat penjualan oleh-oleh khas Aceh.

Seorang pedagang di pusat penjualan souvenir, mengakui barang dagangannya mulai diburu oleh atlet dan official hingga pejabat dari luar Aceh sejak dua hari sebelum pembukaan PON berlangsung. Namun, puncak penjualannya setelah pembukaan atau sehari setelah pembukaan PON.

“Peningkatannya luar biasa. Meningkat dua kali lipat dari biasanya,” kata Manager Pusaka Souvenir, Iskandar, kepada Waspadaaceh.com, Rabu (11/9/2024).

Dia mengatakan semua prodak Aceh sangat diminati oleh masyarakat luar, mulai dari makanan, kopi Gayo, kain batik pintu Aceh, pernak-pernik dan tas. Namun prodak yang paling laris adalah tas motif Aceh.

Manager Pusaka Souvenir, Iskandar. (Foto/Kia)

Banyaknya pembeli selama PON berlangsung, pihaknya menambah volume barang dua kali lipat dari biasanya. Hal ini agar permintaan dari pembeli bisa terpenuhi pada satu tempat.

Iskandar menyebutkan, momen PON ini harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha, sebab Aceh kalau tidak ada event besar seperti PON, UMKM, wisata termasuk penginapan akan sepi. Namun karena, adanya event nasional yang mendatangkan ribuan masyarakat luar ke Aceh, UMKM akan tumbuh dan usaha penginapan juga penuh.

“Semua merasakan dampak dari kegiatan PON ini. Banyaknya penjualan kerajinan Aceh, kue khas Aceh tentu, para pekerja juga akan menambah produksi lagi,” jelasnya.

Karena itu, dia berharap ke depan, agar event-event besar seperti Pekan Nasional (Penas) dan PON dapat kembali digelar di Aceh. Dengan begitu, masyarakat luar akan berbelanja khas Aceh dan membawa pulang ke luar Aceh. Jadi menurutnya ini juga sebagai bentuk mempromosikan produk Aceh ke mata dunia.

Atribut PON Diminati

Selain prodak yang berbau khas Aceh diminati, ternyata jersey PON XXI Aceh-Sumut 2024 juga banyak diminati. Peminat baju ini tidak hanya para atlet dan official tetapi juga banyak diburu oleh masyarakat setempat.

Pedagang jersey saat melayani pembeli di seputaran Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. (Foto/Kia)

Pedagang kaki lima di seputaran Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Abdullah, menyebutkan jersey ini banyak diminati masyarakat dalam menyambut perhelatan olahraga empat tahunan ini.

“Yang paling laris diminati adalah jersey, karena ini kan ada momenya yaitu empat tahun sekali. Jadi rugi kalau tidak dibeli,” sebutnya.

Kata Abdullah, Jersey yang dijual mulai Rp100 ribu hingga Rp120 ribu per satu pcs ini juga banyak dibeli oleh atlet luar untuk dijadikan sebagai oleh-oleh. Alasan atlet memilih baju sebagai oleh-oleh sebab baju ini bukan benda yang habis sekali pakai, tetapi jug bisa dikenang lama.

Abdullah tidak menyebutkan secara rinci jumlah barang terjual, namun ada peningkatan. Dia juga memperkirakan penjualan jersey ini akan meningkatkan di akhir masa pertandingan di masing-masing Cabang Olahraga (Cabor).

“Penjualan diperkirakan akan meningkat setelah Cabor selesai pertandingan,” sebutnya.

Meski dia mengakui, penjualannya meningkat akan tetapi menurut dia tempat yang tersedia untuk pedagang tidak strategis dan sedikit jauh Stadion Harapan Bangsa. Karena itu, dia berharap kepada masyarakat agar memberikan speach kepada pedagang agar jualannya banyak dilihat dan dibeli masyarakat.

“Kita berharap kepada penyelenggara event agar kita diberikan tempat yang strategis untuk berjualan. Hal ini kan juga bagian dari menumbuhkan perekonomian rakyat,” tutupnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER